Suara.com - Badan kesehatan dunia (WHO) memastikan tidak ada bukti yang mendukung rumor bahwa virus corona baru pemicu wabah Covid-19 di dunia berasal dari laboratorium. Diduga kuat virus itu melompat ke manusia dari binatang atau daging binatang liar yang dibekukan.
Hal ini disampaikan Peter Ben Embarek, seorang pejabat WHO yang kini sedang terlibat dalam investigasi tentang virus corona di China, dalam jumpa pers bersama di Wuhan - kota tempat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada akhir 2019 lalu.
"Penyakit ini mungkin dibawa oleh orang yang terinfeksi dan disebarkan ke orang lain di pasar - bisa saja pedagang lain atau pembeli - tetapi juga bisa dibawa oleh barang jualan tertentu," jelas Embarek seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (9/2/2021).
Pasar yang diacu Embarek adalah pasar Huanan di Wuhan. Dari pasar inilah banyak pasien Covid-19 pertama berasal.
Baca Juga: WHO Tegaskan Virus Corona Covid-19 Tidak Berasal dari Pasar Basah Wuhan
"Dari antara barang-barang jualan di pasar tersebut, yang paling menarik adalah daging hewan liar beku. Beberapa spesies hewan ini dikenal lebih rentan terhadap virus ini," imbuh dia.
Embarek menekankan bahwa sangat tidak mungkin Covid-19 disebabkan oleh virus yang bocor dari laboratorium dan karenanya tak perlu penyelidikan lebih lanjut soal dugaan atau teori tersebut.
Teori soal kebocoran virus corona dari laboratorium ini tadinya disebarkan oleh sejumlah pihak, terutama kelompok pendukung dan Presiden Donald Trump sendiri di Amerika Serikat.
Laboratorium Wuhan
WHO juga mengunjungi laboratorium Wuhan Institute of Virology pekan lalu. Laboratorium dengan tingkat keamanan superketat ini adalah tempat virus-virus corona yang berasal dari kelelawar diteliti.
Baca Juga: Kasus Penyakit Misterius AFM Menurun akibat Pandemi Virus Corona
Tim WHO sudah mewawancarai Shi Zhengli, ilmuwan terkemuka China di Wuhan yang mengumpulkan virus-virus corona dari kelelawar selama lebih dari 10 tahun terakhir.
Tadinya laboratorium ini dituding oleh para pendukung teori konspirasi sebagai tempat asal virus corona dan bahkan tempat virus ini diciptakan. Shi Zhengli sendiri dituding sebagai pencipta Covid-19, padahal ia berjasa besar dalam menyusun katalog virus-virus dari kelelawar, termasuk virus corona, di dunia.
Tetapi, seperti dikatakan Embarek, tidak ada bukti bahwa virus corona bocor dan diciptakan di laboratorium tersebut.
Investigasi oleh WHO di Wuhan ini merupakan buah dari negosiasi dengan Beijing selama beberapa bulan terakhir. Tim panel peneliti WHO ini terdiri dari 17 pakar kesehatan China dan 17 pakar internasional.
Tujuan penyelidikan ini sendiri adalah untuk mengungkap asal-muasal wabah Covid-19 yang diyakini bisa membantu memahami perkembangan virus, penemuan penangkalnya, dan mencegah wabah seperti ini terjadi lagi di masa depan.
Para peneliti terbagai dalam tiga kelompok yang fokus pada epidemilogi, meneliti kemungkinan keterlibatan binatang dan lingkungan dalam wabah ini, dan terakhir evolusi molekular dari virus corona baru ini.