Suara.com - Baru-baru ini, media sosial dibuat terkejut dengan penampakan skripsi milik seorang warganet yang tak diketahui identitasnya karena terlampau tebal.
Skripsi yang diunggah kembali melalui akun Twitter @txtdrmahasiswa pada 5 Februari itu, menunjukkan dua tumpuk skripsi yang tampaknya memiliki ketebalan yang sama.
Namun, kedua skripsi itu memiliki ukuran ketebalan yang bahkan lebih tebal dari batu bata. Satu batu bata umumnya memiliki tebal sekitar 3-5 sentimeter.
Dalam penampakannya, skripsi yang dijilid dengan hard cover berwarna putih itu milik seorang sarjana Fakultas Hukum di Universitas Indonesia. Pada cetakan cover juga tertera keterangan waktu Januari 2021.
Baca Juga: Ngenes! Tangis Lelaki Ini Pecah Usai Pesanan 60 Nasi Kotaknya Dibatalkan
Tebalnya skripsi tersebut semakin terlihat jelas dalam gambar kedua yang diunggah, di mana di sebelah skripsi tersebut terdapat tumpukan skripsi dan buku-buku lainnya yang jauh lebih tipis.
Unggahan yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 4.043 kali ke sesama pengguna Twitter itu pun menuai beragam komentar dari warganet.
"Ini kang fotocopy pas ngejilid sambil ngedumel pasti," tulis akun @Cessnacc.
"Bingung gue setebal gitu isinya apaan aja? Catatan amal baik gue seumur hidup aja belum tentu setebal itu," komentar @ec__g.
"Dia pas ngerjain pernah mimisan nggak ya? Kalau misal pas ngeprint tiba-tiba mimisan kan..." tambah @cheryunoh.
Baca Juga: Viral! Curhatan Mahasiswa Skripsi Harus Bawa Tanaman Hias oleh Oknum Dosen
"Diliat dari fakultasnya ini yang bikin tebel bisa jadi lampiran putusan atau peraturan. Apalagi kalau putusan kayak money laundry putusannya bisa sampe ribuan," ungkap @kucingningratt.
"Ya Tuhan bisa bangkrut gue buat duplikat skripsi yang tebelnya kayak catatan rakib dan atid kayak gitu," cuit @azhari_syafrie.
Menariknya, warganet pemilik skripsi tersebut muncul dalam kolom komentar dan memberikan klarifikasi. Ia mengaku jika skripsi tersebut berjumlah lebih dari 1.000 lembar.
"Dengan segala asumsi yang ada direply, gue akan jelasin yaa. Skripsi ini tebal karena lampiran-lampiran seperti peraturan perundang-undangan negara lain dan putusan-putusan yang dijadikan objek penelitian. Tenang aja skripsinya udah lulus dari pengecekan plagiarisme dan alhamdulillah gue pas nulis dan ngeprint ngga mimisan," ungkap @meditafebriyana.