Suara.com - Para ilmuwan menduga salah satu bulan Mars, Phobos, menyimpan rahasia tentang bagaimana Planet Merah terbentuk.
Penelitian terbaru mengungkap, orbit bulan Mars membawanya melalui molekul bermuatan oksigen, karbon, nitrogen, dan argon yang telah dibuang Mars dari atmosfernya selama miliaran tahun.
Beberapa dari ion tersebut mungkin tetap berada di permukaan Phobos.
Penelitian tersebut didasarkan pada pengamatan dari misi Mars Mars Atmosphere and Volatile Evolution (MAVEN) NASA, yang telah memeriksa atmosfer Mars sejak tiba di orbit Planet Merah pada 2014.
Baca Juga: Bukan Januari, Mars Rayakan Pergantian Tahun Baru pada Februari Ini
Wahana antariksa itu juga melintasi orbit Phobos lima kali setiap hari Bumi.
Salah satu instrumen MAVEN yang disebut Suprathermal and Thermal Ion Composition (STATIC) mengukur ion Mars di orbit Phobos, memungkinkan para ahli memperkirakan seberapa dalam ion tersebut akan jatuh ke permukaan Phobos jika bertabrakan.
Para peneliti memperkirakan bahwa ion-ion tersebut jatuh tidak lebih dari beberapa ratus nanometer atau 250 kali lebih dangkal dari lebar rambut manusia.
"Kami tahu bahwa Mars kehilangan atmosfernya ke luar angkasa dan sekarang kami tahu bahwa beberapa di antaranya berakhir di Phobos," kata Quentin Nenon, ilmuwan di Laboratorium Ilmu Antariksa di Universitas California, Berkeley.
Jika Phobos bisa diteliti dari dekat, maka itu dapat menjelaskan lebih banyak misteri mengapa Mars kehilangan atmosfernya dan pertanyaan lain, terkait kapan air berhenti mengalir di permukaan planet.
Baca Juga: Misi Tianwen-1 China Rilis Penampakan Pertama Mars
Phobos sebelumnya telah diamati dari jauh, namun semua upaya untuk mencapai bulan Mars sejauh ini gagal.
Beberapa misi yang direncanakan tidak pernah membuahkan hasil dan misi yang diluncurkan pun tidak mencapai tujuan.
Namun, Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) berencana untuk mengirim misi Eksplorasi Bulan Mars (MMX) ke Phobos pada 2024.
Dilansir dari Space.com, Selasa (9/2/2021), MMX akan mengambil sampel dari permukaan dan mengirimnya kembali ke Bumi.
Selain menganalisis atmosfer Mars, MMX juga dapat membantu para ilmuwan memahami asal-usul Phobos dan Deimos.
NASA mengatakan untuk menjawab pertanyaan Nenon dan timnya tentang atmosfer Mars, idealnya MMX yang mendarat di sisi bulan selalu menghadap Mars.
"Phobos terkunci pasang surut ke Mars, seperti Bulan Bumi terkunci pada Bumi, sehingga selalu menunjukkan planet hanya di satu sisi," kata NASA dalam pernyataan.
Penelitian Nenon yang dipublikasikan di Nature Geoscience itu menunjukkan bahwa lapisan permukaan paling atas dari sisi dekat Phobos telah terkena 20 hingga 100 kali lebih banyak ion Mars daripada sisi jauhnya.