Suara.com - Seorang bocah sebelas tahun, dilaporkan menjadi hacker untuk memeras ayahnya sendiri. Ia meminta ayahnya membayar 100 juta rupee atau Rp 19,2 miliar, dengan ancaman foto-foto cabul dan data pribadi keluarganya disebar secara online.
Dikutip dari India Today, Senin (8/2/2021), kasus ini bermula ketika seorang pria asal Ghaziabad, India, lapor ke polisi bahwa dirinya diancam oleh sekelompok hacker yang meretas emailnya.
Hacker tersebut mengancam bakal mengedarkan foto beserta data pribadi keluarganya apabila ia tidak memberikan Rp 19,2 miliar sebagai tebusan.
Menurut korban, ID emailnya telah diretas oleh hacker pada 1 Januari lalu. Hacker tersebut telah mengubah kata sandi email dan nomor ponsel dengan mengubah ulang nomor tersebut.
Baca Juga: Sebuah Gletser di Pegunungan India Pecah, 7 Orang Tewas dan 170 Hilang
Usai diretas, hacker kemudian mengirim email yang berisi ancaman sekaligus syarat tebusan Rp 19,2 miliar tersebut. Pelapor menyatakan bahwa kelompok hacker ini terus menerus mengawasi aktivitas keluarga serta melecehkan mereka.
Setelah dilaporkan, polisi kemudian menemukan bahwa email tersebut berasal dari alamat Internet Protocol (IP) dari rumahnya sendiri.
Barulah diketahui bahwa hacker ini merupakan sang putra yang berusia sebelas tahun.
Bocah tersebut mengaku pada polisi bahwa dia belajar banyak hal tentang hacker melalui video dari YouTube.
Setelahnya, dia kemudian mengirim email ke ayahnya melalui beberapa email sekaligus meminta uang tebusan.
Saat ini penyelidikan bocah hacker ini masih diselidiki lebih lanjut oleh polisi. Belum diketahui bagaimana kelanjutan nasib dari hacker tersebut.
Baca Juga: Survei di India Prediksi 290 Juta Warga di Sana Telah Terinfeksi Covid-19