Suara.com - Facebook, Instagram, TikTok, dan Twitter bekerja sama dalam menghapus ratusan akun bajakan yang dilakukan kelompok peretas (hacker) OGUsers.
Akun-akun yang menjadi target kelompok tersebut merupakan sebuah akun yang memiliki nilai profit tinggi dan bisa dijual kembali hingga ribuan dolar AS.
"Kami menghapus ratusan akun yang terhubung ke anggota forum OGUsers," kata juru bicara Facebook kepada CNet, Senin (8/2/2021).
"Mereka melecehkan, memeras, dan menyebabkan kerugian bagi komunitas Instagram, dan kami akan terus melakukan semua yang kami bisa untuk mempersulit mereka dalam mendapatkan keuntungan dari nama pengguna Instagram," tambahnya.
Baca Juga: Menegangkan! Video Aksi Penyelamatan Bocah yang Terseret Arus Banjir
Facebook sebelumnya telah memberi peringatan pada anggota OGUsers. Para anggota kelompok ini mendapatkan surat pernyataan, yang meminta mereka berhenti menggunakan Facebook dan Instagram untuk alasan apapun.
Dikutip dari Krebs on Security, Facebook mengatakan mereka telah menyita ratusan akun yang dicuri dari pengguna yang sah dengan berbagai intimidasi, seperti hack, pemaksaan, pemerasan, hingga swapping SIM.
"Facebook akan memperlakukan setiap aktivitas lebih lanjut oleh pengguna di situs web, aplikasi seluler, platform, atau jaringannya sebagai akses yang disengaja dan tidak sah ke jaringan komputer yang dilindungi," tulis surat tersebut.
Twitter pun melakukan hal serupa. Perwakilan perusahaan mengatakan bahwa mereka telah memblokir sejumlah akun yang termasuk dalam jaringan OGUsers.
"Investigasi ini dilakukan bersama-sama dengan Facebook," kata Juru Bicara Twitter.
Baca Juga: Sosok Hantu di Sinetron Bikin Gagal Fokus, Publik: Sendalnya Belum Mati
Sementara TikTok juga mengkonfirmasi bahwa mereka telah mengambil tindakan untuk menargetkan akun yang terlibat dalam anggota OGUsers.
"Kami akan terus fokus untuk selalu terdepan dalam taktik pelaku kejahatan yang terus berkembang, termasuk bekerja sama dengan pihak ketiga dan pihak lain di industri,” kata perwakilan TikTok.