Suara.com - Pesawat luar angkasa Tianwen-1 milik China merilis gambar pertamanya saat melakukan misi pendekatan terakhirnya sebelum wahana antariksa itu memasuki orbit di sekitar Planet Merah dalam waktu kurang dari beberapa hari.
Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA) merilis gambar tersebut pada 5 Februari, menunjukkan bahwa kamera resolusi tinggi di Tianwen-1 berfungsi dengan baik.
Menurut CNSA, gambar skala abu-abu itu ditangkap pada jarak 2,2 juta kilometer dari Mars.
Versi berlabel dari gambar menunjukkan lokasi fitur penting di Planet Merah, mencakup Acidalia Planitia, Chryse Planitia, Meridiani Planum, Kawah Schiaparelli, dan Valles Marineris.
Baca Juga: Terungkap Bukti Tanah Longsor di Mars
Misi Tianwen-1 yang merupakan gabungan pengorbit dan penjelajah itu diharapkan memasuki orbit Mars pada 10 Februari.
Pesawat luar angkasa seberat lima ton itu akan membakar mesinnya untuk memperlambat kendaraan agar dapat ditangkap oleh tarikan gravitasi Mars.
CNSA juga menyatakan bahwa Tianwen-1 menyelesaikan manuver koreksi lintasan keempat pada 5 Februari untuk memastikan pesawat luar angkasa berada di jalur memasuki orbit Mars.
Wahana itu sebelumnya telah menempuh jarak 465 juta kilometer, selama 197 hari di luar angkasa dan berada sekitar 184 juta kilometer dari Bumi, saat manuver koreksi lintasan dilakukan. CNSA mengonfirmasi semua sistem pesawat dalam kondisi kerja yang baik.
Dengan jaraknya yang jauh antara Bumi dan Mars membuat terjadinya penundaan komunikasi sekitar 10 menit. Dengan kata lain, Tianwen-1 harus menjalankan perintah untuk memulai pengereman sendiri, dengan instruksi yang dikirim sebelumnya dari Pusat Kontrol Dirgantara Beijing.
Baca Juga: Uji Terbang, Starship Misi Mars Meledak saat Mendarat
Setelah memasuki orbit, Tianwen-1 akan mulai mempersiapkan upaya pendaratan penjelajah misi.
Pengorbit akan mulai mencitrakan calon lokasi pendaratan utama di dalam cekungan besar Utopia Planitia untuk upaya pendaratan sekitar Mei.
Dilansir dari Space.com, Senin (8/2/2021), China saat ini mengadakan 40 hari pemungutan suara publik untuk memilih nama penjelajah Mars tersebut. Tiga nama populer akan dikirim panitia untuk pemilihan akhir.
Jika rencana berjalan mulus, penjelajah bertenaga surya itu akan menyelidiki karakteristik tanah permukaan dan potensi distribusi air-es dengan instrumen Subsurface Exploration Radar.
Penjelajah juga dibekali dengan kamera panorama dan multispektral serta instrumen untuk menganalisis komposisi batuan.
Sementara itu, pengorbit Tianwen-1 akan mempelajari permukaan Planet Merah dengan kamera beresolusi menengah dan tinggi serta radar pendengar.
Tak hanya itu, pengorbit juga akan melakukan deteksi lain dengan magnetometer dan detektor partikel.
Tianwen-1 diluncurkan pada Juli 2020 dan akan tiba di Mars sehari setelah misi Hope Uni Emirat Arab yang tiba pada 9 Februari dan seminggu sebelum misi penjelajah Perseverance NASA.