Gletser Gunung Himalaya Putus Menghantam Bendungan, 200 Orang Hilang

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 08 Februari 2021 | 06:00 WIB
Gletser Gunung Himalaya Putus Menghantam Bendungan, 200 Orang Hilang
Ilustrasi Pegunungan Himalaya. (Pixabay/120191)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sedikitnya 200 orang hilang di India utara setelah sepotong gletser Himalaya putus, mengirimkan banjir besar dan puing-puing menabrak dua bendungan dan menyapu jalan serta jembatan.

Sembilan mayat telah ditemukan, Surjeet Singh, seorang pejabat polisi mengatakan kepada Associated Press dikutip Dailymail, Senin (8/2/2021) dan operasi putus asa telah diluncurkan untuk menyelamatkan sekitar 17 orang yang terperangkap di sebuah terowongan.

Sebagian dari gletser Nanda Devi pecah di daerah Tapovan negara bagian Uttarkhand pada Minggu pagi, merusak proyek pembangkit listrik tenaga air Rishiganga dan Dhauliganga serta rumah-rumah di daerah tersebut.

Semburan air besar-besaran merobek lembah sungai Dhauliganga, menghancurkan semua yang dilewatinya, video yang direkam oleh penduduk yang ketakutan menunjukkan.

Baca Juga: Survei di India Prediksi 290 Juta Warga di Sana Telah Terinfeksi Covid-19

Gletser Gunung Himalaya putus dan menyebabkan banjir. [Indo Tibetan Border Police/AFP]
Gletser Gunung Himalaya putus dan menyebabkan banjir. [Indo Tibetan Border Police/AFP]

"Ada awan debu saat air lewat. Tanah bergetar seperti gempa bumi," kata penduduk setempat Om Agarwal kepada sebuah stasiun TV India.

Sebagian besar dari mereka yang hilang adalah pekerja di dua pembangkit listrik yang dilanda banjir, setelah sebagian besar gletser Nanda Devi tergelincir dari lereng gunung lebih jauh ke hulu.

"Ada 50 pekerja di pabrik Rishi Ganga dan kami tidak memiliki informasi tentang mereka. Sekitar 150 pekerja berada di Tapovan," jelas kepala polisi negara bagian Uttarkhand Ashok Kumar.

Sekitar 20 orang terjebak di dalam terowongan. Hingga saat ini masih diicoba enjangkau para pekerja yang terperangkap.

Vivek Pandey, juru bicara paramiliter Pasukan Perbatasan Indo Tibet mengatakan pembangkit listrik tenaga air Rishiganga hancur, sedangkan pembangkit listrik tenaga air Dhauliganga rusak.

Baca Juga: Nenek 89 Tahun Belajar Menyetir dan Bikin SIM, Alasannya Bikin Haru

Keduanya berada di Sungai Alaknanda, yang mengalir dari pegunungan Himalaya hingga Sungai Gangga.

Dengan jalan utama yang tersapu air, terowongan itu dipenuhi lumpur dan bebatuan dan tim penyelamat paramiliter harus menuruni lereng bukit dengan tali untuk mendapatkan akses ke pintu masuk.

Ratusan pasukan dan paramiliter bersama dengan helikopter militer dan pesawat lainnya telah dikirim ke wilayah tersebut untuk melakukan upaya penyelamatan.

Pihak berwenang telah mengosongkan dua bendungan untuk menghentikan air banjir mencapai Sungai Gangga di kota Rishikesh dan Haridwar, di mana orang dilarang mendekati tepi sungai suci, kata para pejabat.

Desa-desa di lereng bukit yang menghadap ke sungai dievakuasi, tetapi saat malam tiba, pihak berwenang mengumumkan bahwa bahaya banjir utama telah berlalu.

Ilustrasi salah satu puncak gunung di Himalaya (Shutterstock).
Ilustrasi salah satu puncak gunung di Himalaya (Shutterstock).

Empat belas gletser menghadap ke sungai di taman nasional Nanda Devi - topik studi ilmiah karena meningkatnya ketakutan akan perubahan iklim dan penggundulan hutan.

"Longsoran salju adalah fenomena umum di daerah tangkapan air. Tanah longsor besar juga sering terjadi," ujar M.P.S. Bisht, direktur Uttarakhand Space Application Center kepada kantor berita AFP.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI