Suara.com - Smartfren mengatakan bahwa sebagian besar operator seluler dan penyedia perangkat di Indoneia sudah siap menggelar dan menyambut teknologi jaringan 5G. Yang belum siap justru pemerintah.
Deputi CEO Mobility Smartfren Sukaca Purwokardjono mengatakan bahwa pihaknya sudah menggelar uji coba 5G sejak 2019 lalu. Saat itu, kecepatan internet mampu menembus hingga gigabyte per second.
"Jaringan 5G sudah Gbps, sedangkan 4G masih Mbps. Pasti banyak kebutuhan-kebutuhan konsumen yang dipenuhi oleh 5G, baik itu entertainment, pribadi, atau bisnis," ujar Sukaca dalam sebuah diskusi online pekan ini.
Untuk fasilitas menara BTS, Sukaca menyebutkan bahwa menara yang sudah ada saat ini hanya perlu diperbarui agar mendukung 5G. Dengan begitu, menara BTS yang sekarang ada tidak perlu diganti.
"Sebagai operator kita udah siap teknologinya, tinggal tunggu pemerintah saja mau pakai spektrum mana," ujarnya.
Pemerintah lewat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada Desember 2020 lalu telah menghentikan proses lelang frekuensi 5G di Indonesia. Padahal saat itu sudah diumumkan tiga pemenang yakni Telkomsel, Smartfren, dan 3 Indonesia.
Meski demikian Kominfo mengatakan bahwa penggelaran jaringan 5G di Indonesia akan tetap berjalan. Teknologi ini diperkirakan akan mulai digelar pada akhir 2021.
Selain operator, penyedia perangkat seperti produsen ponsel dan chipset juga sudah siap. Hampir semua produsen ponsel dunia sudah memiliki gawai 5G. Produsen chipset sudah meluncurkan beberapa seri prosesor 5G.
"Kami siap mendukung dan membantu pemerintah dalam menggelar jaringan 5G di Indonesia," ujar Aryo Meidianto selaku PR Manager Oppo Indonesia dalam sambutannya di Oppo 5G Academy, Kamis (4/2/2021).
Baca Juga: Jaringan 5G Oppo Reno5 5G Masih Dikunci, Bagaimana Dipakai di Luar Negeri?
Aryo memaparkan, Oppo sendiri sudah membuat tim standarisasi untuk 5G sejak 2015. Lalu pada 2018 mereka telah melakukan pengujian untuk penerapan jaringan 5G di smartphone.