Miris! Arkeolog Temukan Tanda Pengenal Anak-anak Dibunuh Nazi

Jum'at, 05 Februari 2021 | 09:41 WIB
Miris! Arkeolog Temukan Tanda Pengenal Anak-anak Dibunuh Nazi
Memorial Sobibor, pembantaian orang Yahudi oleh Nazi. [Encyclopedia Britannica]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tanda pengenal itu diidentifikasi milik Deddie Zak yang berusia 8 tahun, Annie Kapper yang berusia 12 tahun, dan David Juda Van der Velde yang berusia 11 tahun. Ketiganya dibunuh oleh Nazi pada 1943.

Haimi mengatakan hanya setengah dari tanda pengenal David Juda Van der Velde yang ditemukan dan itu menunjukkan tanda-tanda kerusakan akibat kebakaran. Kemungkinan besar Nazi membakar tubuh bocah itu.

Setiap tanda pengenal mencantumkan nama anak, tanggal lahir, dan asalnya. Informasi tersebut membantu para arkeolog mempelajari lebih lanjut tentang kehidupan singkat anak-anak itu.

Untuk menentukan asal-usul anak-anak tersebut, tim ahli menghubungi Herinneringscentrum Kamp Westerbork di Belanda, yang dulunya digunakan sebagai kamp transit selama Holokaus tetapi sekarang menjadi pusat pengunjung dan situs peringatan.

Ilustrasi bendera Nazi (Shutterstock).
Ilustrasi bendera Nazi (Shutterstock).

Semua anak tersebut berasal dari Amsterdam dan dapat dilacak melalui catatan kereta api orang-orang Yahudi yang dikirim ke Sobibor dari Eropa Barat.

Haimi juga melakukan penelitian yang lebih ekstensif untuk melacak orang lain dari artefak yang ditemukan di situs penggalian. Ia percaya bahwa jumlah korban tewas di Sobibor mungkin lebih banyak daripada yang dilaporkan.

"Kami tidak akan pernah tahu berapa banyak orang Yahudi yang terbunuh di kamp ini. Saya dapat memberitahu dari ukuran kuburan massal karena itu sangat besar, pasti lebih dari 250.000 orang," tambah Haimi, seperti dikutip dari Live Science, Jumat (5/2/2021).

Beberapa tahanan tetap hidup untuk melakukan kerja paksa di Sobibor. Mereka dipaksa mengeluarkan tubuh korban dari kamar gas dan menguburkannya di kuburan massal atau dipaksa bekerja di administrasi dan area penerimaan kamp.

Namun, pemberontakan terjadi pada 14 Oktober 1943. Sekitar 300 tahanan berhasil keluar dari area pembantaian, tetapi sebagian besar lainnya tewas saat mencoba melarikan diri atau segera ditangkap kembali.

Baca Juga: Dapat Warisan Besar karena Melindungi Orang Yahudi dari Nazi

Menurut Museum Peringatan Holokaus, hanya 50 orang yang berhasil melarikan diri dari Sobibor dan selamat dari perang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI