BMKG Duga Gempa Besar di Majene Berulang Tiap 10,8 Tahun

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 01 Februari 2021 | 19:25 WIB
BMKG Duga Gempa Besar di Majene Berulang Tiap 10,8 Tahun
Gempa Majene (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan bahwa gempa besar di Sulawesi Barat selalu berulang dalam periode tertentu.

Berbicara dalam diskusi virtual yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (1/2/2021), Daryono mengatakan Sulawesi Barat merupakan salah satu kawasan yang paling rawan gempa serta tsunami di daratan Sulawesi dan Indonesia pada umumnya.

"Setelah saya hitung secara statistik ringan maka gempa-gempa yang signifikan di sini itu pengulangannya sekitar 10,8 tahun," terang Daryono seperti dilansir dari Antara.

Hitungan Daryono ini berdasarkan catatan gempa di daerah Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat sejak dekade 1960an. Setidaknya sudah terjadi tujuh gempa besar dan bahkan memicu tsunami di dua kawasan itu selama hampir 50 tahun terakhir.

Baca Juga: Terisolir Akibat Gempa Sulbar, Warga di Perbukitan Majene Alami Krisis Air

Pada 1967 dan 1969 terjadi gempa dan tsunami di kedua kawasan tersebut dengan masing-masing berkekuatan magnitudo 6,3 dan 6,9 yang menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.

Gempa juga terjadi di wilayah sekitar Majene dan Mamuju pada 1972, 1984 dan 2020, sebelum gempa mengguncang kembali wilayah itu pada 14 Januari dan 15 Januari 2021 kemarin.

"Jadi tidak sampai 11 tahun sudah terjadi pengulangan gempa-gempa yang signifikan di daerah itu, berdasarkan data tujuh gempa merusak yang umurnya pendek itu," beber Daryono.

Ia melanjutkan bahwa hampir seluruh Pulau Sulawesi bisa dikatakan sebagai daerah rawan gempa dengan daerah sekitar Makassar di Sulawesi Selatan yang memiliki tingkat kerawanan rendah. Di Sulawesi dan sekitarnya sudah terjadi gempa kuat sebanyak 69 kali dengan 25 di antaranya memicu tsunami.

"Di sini adalah kawasan seismik yang aktif dan baik itu di pantai barat Sulbar maupun sampai di Mandar ini semua adalah kawasan yang sangat aktif gempanya," kata Daryono.

Baca Juga: Potret Warga Majene Pascagempa: Kena Penyakit, Terisolir, Minim Bantuan

Tidak hanya itu di daerah pantai barat Sulawesi dari Tolitoli sampai Tinambung sudah ada lebih dari sembilan kali tsunami, selain terjadi gempa yang merusak.

"Ini adalah sebuah cerminan bahwa kawasan Pulau Sulawesi itu adalah sebuah kawasan yang sangat rawan gempa dan tsunami," tegasnya.[Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI