Relief elang itu diukir di lantai salah satu bangunan di sebelah Templo Mayor dan telah ditutupi oleh lantai lain yang dibangun di atasnya selama pemerintahan Ahuitzotl.
Sejarah menyebut bahwa elang emas (Aquila chrysaetos) yang juga dikenal sebagai "itzcuauhtli" atau elang obsidian, dalam bahasa Nahuatl yang digunakan oleh penduduk asli di Meksiko tengah, merupakan simbol penting dalam budaya Aztec.
"Elang adalah makhluk suci dalam pemikiran Aztec, diyakini telah hadir pada saat kelahiran matahari, dan merupakan simbol dari salah satu ordo prajurit elit dalam budaya Aztec," kata Caroline Dodds Pennock, sejarawan Aztec di University of Sheffield, Inggris, seperti dikutip dari Live Science, Senin (1/2/2021).
Burung pemangsa juga sering dikaitkan dengan Huitzilopochtli dan posisi relief dasar mungkin menggemakan mitos penting seputar dewa.
![Ilustrasi arkeolog. [Hulki Okan Tabak/Unsplash]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/11/22956-ilustrasi-arkeolog.jpg)
Dia menambahkan, menurut sejarah mitos suku Aztec, Huitzilopochtli telah menaklukkan saudara perempuannya Coyolxauhqui dan melemparkannya ke bawah gunung, di mana dia hancur berkeping-keping.
"Sejarah ini terulang kembali melalui pengorbanan manusia pada Templo Mayor, saat jenazah korban dijatuhkan dari tangga," tambah Pennock.
Pahatan elang tersebut dibuat di kaki Templo Mayor dekat patung Coyolxauhqui, membuat para ahli menduga bahwa relief itu merujuk pada kisah tersebut dan pengorbanan manusia.
Relief dasarnya menyerupai gambar elang emas di Codex Borgia, manuskrip Aztec terkenal yang berasal dari abad ke-16.
Temuan elang ini menambahkan lapisan lain pada pemahaman para ahli tentang cara suku Aztec melihat sejarah mitos sebagai inti dari kepercayaan dan ritual.
Baca Juga: Diduga Dibuang Maling, Bagian Berisi Emas Patung Pratima Hilang!