Suara.com - Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengumumkan penemuan patung Aztec berusia 600 tahun yang menggambarkan elang emas pada 25 Januari.
Ditemukan di kuil kuno di Meksiko, patung tersebut adalah pahatan relief terbesar yang pernah ditemukan di kuil dengan ukuran 106 kali 70 sentimeter.
Elang diukir di lantai bangunan di kaki Templo Mayor, sebuah kuil ikonik berbentuk piramida yang dibangun di jantung ibu kota Aztec kuno Tenochtitlan dan sekarang menjadi Kota Meksiko modern.
Para seniman menciptakan relief dasar, sejenis patung dengan gambar timbul yang diukir dari latar belakang batu, pada pertengahan abad ke-15 pada masa pemerintahan Moctezuma I.
Baca Juga: Diduga Dibuang Maling, Bagian Berisi Emas Patung Pratima Hilang!
Para arkeolog dari INAH menemukan ukiran itu pada Februari 2020, sebagai bagian dari proyek penggalian yang sedang berlangsung di situs suci tersebut atas perintah walikota Templo.
Templo Mayor atau dikenal juga sebagai Kuil Agung adalah bangunan besar berbentuk piramida yang berdiri di pusat Tenochtitlan dan merupakan jantung agama serta budaya Aztec.
Di bagian puncaknya terdapat dua kapel yang didedikasikan untuk Huitzilopochtli, dewa matahari, perang, dan juga pelindung kota, dan dewa hujan Tlaloc.
Kuil tersebut adalah salah satu dari 78 bangunan yang membentuk kawasan suci Tenochitlan.
Menurut catatan, kuil tersebut pertama kali dibangun oleh pemimpin Aztec Itzcoatl, yang memerintah pada awal abad ke-15.
Baca Juga: Misterius! Patung Kuno Mirip Tokoh Star Wars Ditemukan
Pemimpin selanjutnya, Moctezuma I dan Ahuitzotl, juga memberikan kontribusi yang signifikan pada pembangunan kuil.
Relief elang itu diukir di lantai salah satu bangunan di sebelah Templo Mayor dan telah ditutupi oleh lantai lain yang dibangun di atasnya selama pemerintahan Ahuitzotl.
Sejarah menyebut bahwa elang emas (Aquila chrysaetos) yang juga dikenal sebagai "itzcuauhtli" atau elang obsidian, dalam bahasa Nahuatl yang digunakan oleh penduduk asli di Meksiko tengah, merupakan simbol penting dalam budaya Aztec.
"Elang adalah makhluk suci dalam pemikiran Aztec, diyakini telah hadir pada saat kelahiran matahari, dan merupakan simbol dari salah satu ordo prajurit elit dalam budaya Aztec," kata Caroline Dodds Pennock, sejarawan Aztec di University of Sheffield, Inggris, seperti dikutip dari Live Science, Senin (1/2/2021).
Burung pemangsa juga sering dikaitkan dengan Huitzilopochtli dan posisi relief dasar mungkin menggemakan mitos penting seputar dewa.
Dia menambahkan, menurut sejarah mitos suku Aztec, Huitzilopochtli telah menaklukkan saudara perempuannya Coyolxauhqui dan melemparkannya ke bawah gunung, di mana dia hancur berkeping-keping.
"Sejarah ini terulang kembali melalui pengorbanan manusia pada Templo Mayor, saat jenazah korban dijatuhkan dari tangga," tambah Pennock.
Pahatan elang tersebut dibuat di kaki Templo Mayor dekat patung Coyolxauhqui, membuat para ahli menduga bahwa relief itu merujuk pada kisah tersebut dan pengorbanan manusia.
Relief dasarnya menyerupai gambar elang emas di Codex Borgia, manuskrip Aztec terkenal yang berasal dari abad ke-16.
Temuan elang ini menambahkan lapisan lain pada pemahaman para ahli tentang cara suku Aztec melihat sejarah mitos sebagai inti dari kepercayaan dan ritual.