Sebagai perbandingan, pasien berusia antara 45 dan 54 tahun 3,9 kali lebih berisiko meninggal akibat Covid-19 daripada pasien yang lebih muda.
Sementara penderita gagal jantung atau diabetes memiliki risiko masing-masing 1,65 kali dan 1,28 kali lebih tinggi meninggal akibat Covid-19.
"Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan skizofrenia telah memperpendek usia harapan hidup rata-rata sebanyak 20 tahun dan banyak yang meninggal lebih awal karena pneumonia dan penyakit virus," kata Dr. Donald Goff, Profesor Psikiatri di NYU School of Medicine, seperti dikutip dari Live Science, Jumat (29/1/2021).
Tetapi penurunan harapan hidup itu dianggap sebagian besar merupakan cerminan dari faktor risiko medis dan perilaku lainnya yang biasanya menyertai skizofrenia, termasuk obesitas, penyakit jantung, dan merokok.

"Sepertinya ada sesuatu tentang penyakit skizofrenia atau mungkin pengobatan yang menyebabkan mereka berada pada risiko kematian yang sangat tinggi," tambah Dr. Goff.
Kemungkinan penyakit atau obat-obatan yang dikonsumsi mengganggu sistem kekebalan. Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa orang yang memiliki skizofrenia dapat mengubah respons imun dan variasi gen, yang mengatur respons imun tubuh terhadap infeksi.
Sayangnya, penelitian tersebut dibatasi oleh rendahnya jumlah pasien skizofrenia dan juga kurangnya data tentang obat psikosis pasien.
Selain itu, data hanya mencakup pasien yang memiliki akses ke pengobatan di sistem perawatan kesehatan NYU dan dikumpulkan selama puncak wabah di New York City.
Dr. Goff dan timnya kini melakukan lebih banyak penelitian untuk mencari tahu apakah ada alasan biologis mengapa pasien skizofrenia memiliki risiko lebih tinggi. Ia juga menambahkan bahwa orang dengan skizofrenia harus termasuk di antara golongan yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin.
Baca Juga: Perlu Diketahui, Ini Gejala Paling Umum dari Strain Covid-19 Baru