Vaksin Mandiri: Dampak Positif dan Negatif

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 29 Januari 2021 | 07:05 WIB
Vaksin Mandiri: Dampak Positif dan Negatif
Musisi Ariel NOAH disuntik vaksin Covid-19 dari Sinovac. (Instagram/@firdausagvi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pertimbangannya adalah belum pastinya permintaan vaksin mandiri dan pasokan vaksin global.

Jika vaksin mandiri ini hanya untuk karyawan perusahaan, potensi permintaan adalah sekitar 120 juta jiwa menurut data terbaru pada tahun 2018.

Kelihatannya cukup signifikan tetapi perlu diingat bahwa ada 107 juta tenaga kerja yang bergabung di usaha mikro dan menjadi wiraswasta. Mereka tentu saja tidak memiliki akses terhadap vaksin yang disediakan perusahaan.

Jika bergantung pada perusahaan besar saja, maka kontribusi vaksin mandiri kurang dari 4 juta pekerja.

Ketimpangan di masyarakat

Sementara, Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan jika impor vaksin mandiri ini terjadi dan bahkan bisa dijual ke publik maka berpotensi akan menghasilkan ketimpangan di masyarakat.

“Efek negatifnya vaksin mandiri adalah hanya menguntungkan kelas menengah atas,” ujar Bhima.

Beberapa perusahaan mengusulkan untuk menjual vaksin untuk umum dengan harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah selain memberikannya kepada karyawan mereka.

Tentunya jika ini terjadi, maka hanya kalangan menengah ke atas yang memiliki daya beli bisa membeli vaksin dengan tingkat efikasi atau efektivitas yang tinggi.

Baca Juga: LaporCovid-19: Pengusaha kalau Niat Bantu Negara Jangan Vaksin Mandiri

Sementara kalangan menengah ke bawah hanya bisa menunggu vaksin gratis dari pemerintah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI