Ericsson luncurkan 5G RAN Slicing untuk memacu pertumbuhan bisnis 5G

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 28 Januari 2021 | 16:30 WIB
Ericsson luncurkan 5G RAN Slicing untuk memacu pertumbuhan bisnis 5G
Ilustrasi jaringan 5G. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ericsson meluncurkan solusi pembagian jaringan (network slicing) 5G untuk jaringan akses radio (Radio Access Network, RAN), memungkinkan penyedia layanan komunikasi menyediakan layanan 5G yang dapat disesuaikan.

Ericsson 5G RAN Slicing kini telah tersedia secara komersial, akan mengalokasikan sumber daya radio pada penjadwalan 1 milidetik dan mendukung layanan multi-dimensi dengan penanganan berbeda yang melintasi berbagai irisan (slices).

Hal ini akan memperkuat kemampuan slicing secara end-to-end untuk manajemen sumber daya dinamis dan pengaturan yang memastikan pengalaman pengguna bermutu tinggi.

Ericsson 5G RAN Slicing secara dinamis mengoptimalkan sumber daya radio untuk menyajikan fitur pembagian jaringan (network slicing) akses radio yang hemat spektrum.

Baca Juga: Penundaan Film James Bond Jadi Malapetaka Buat Merek Smaprtphone Ini

Ilustrasi logo Ericsson. [Shutterstock]
Ilustrasi logo Ericsson. [Shutterstock]

"Hal yang membuat solusi kami berbeda adalah bahwa layanan ini meningkatkan manajemen end-to-end dan dukungan pengaturan untuk layanan pengiriman cepat dan efisien," kata Per Narvinger, Head of Product Area Networks Ericsson.

Teknologi ini, dia menambahkan, memberikan diferensiasi dan performa terjamin bagi penyedia layanan yang diperlukan untuk memonetisasi investasi 5G dengan beragam use cases.

Pembagian jaringan (network slicing) mendukung beberapa logical network untuk menghadirkan berbagai jenis layanan melalui infrastruktur umum.

Network slicing merupakan pembuka peluang pendapatan 5G, seperti, enhanced video dan konektivitas dalam mobil (in-car connectivity), serta extended reality (perpaduan antara virtual reality [VR], augmented reality [AR] dan mixed reality [MR]).

Laporan Ericsson memperkirakan peluang pendapatan penyedia layanan di pasar konsumen sebesar 712 miliar dolar AS pada 2030.

Baca Juga: Lelang Frekuensi 5G Dibatalkan, 3 Indonesia Tunggu Proses Selanjutnya

Pembagian jaringan (network slicing) membuka peluang bagi operator untuk memperoleh pendapatan sebesar 300 miliar dolar AS pada 2025 (data GSMA).

Saat 5G meningkat, penyedia layanan ingin memaksimalkan pengembalian investasi mereka dengan menargetkan use cases inovatif dan menghasilkan pendapatan tinggi, seperti, cloud gaming, smart factory dan smart healthcare.

Network slicing adalah salah satu model utama implementasi 5G. Ericsson mempunyai berbagai network slicing engagements untuk RAN, transportasi, jaringan inti, serta orkestrasi di seluruh dunia.

Dalam hal ini melibatkan use case untuk segmen konsumen dan perusahaan/industri vertikal, seperti, operasi jarak jauh yang dibantu video, AR/VR, TV/Media untuk streaming acara olahraga, cloud gaming, smart city, dan aplikasi untuk Industri 4.0 serta keamanan masyarakat.

Jerry Soper, Country Head of Ericsson Indonesia, mengatakan teknologi 5G sedang diimplementasikan secara luas di seluruh dunia dan membawa potensi besar untuk memonetisasi layanan baru di kalangan konsumen maupun perusahaan.

Ilustrasi seorang lelaki sedang menggunakan kacamata virtual reality. [Shutterstock]
Ilustrasi seorang lelaki sedang menggunakan kacamata virtual reality. [Shutterstock]

"Peluncuran Ericsson 5G RAN Slicing memungkinkan operator untuk meningkatkan fleksibilitas dan keserbagunaan jaringan 5G mereka," katanya.

Hal ini juga memungkinkan operator di Indonesia untuk memanfaatkan sumber pendapatan baru dan meningkatkan kualitas layanan bagi konsumen saat 5G sudah diimplementasikan di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI