Suara.com - Di penghujung Januari, pengamat dapat melihat Bulan Purnama pada 29 Januari. Bulan tersebut memiliki julukan Wolf Moon atau Bulan serigala.
Pada saat itu, Bulan akan mencapai fase penuh dan terletak hampir tepat di seberang Matahari.
Fase Bulan Purnama akan terjadi pada pukul 02:16 WIB dan Bulan akan berada di konstelasi Cancer. Pada saat itu jarak Bulan dari Bumi mencapai 381.000 kilometer.
Menurut NASA, kenampakan Bulan akan sangat cerah sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Namun, jika pengamat ingin melihat fitur Bulan dengan detail, pengamat dapat menggunakan teropong atau teleskop.
Baca Juga: Purnama Jumat Besok, Bulan Tepat di atas Mekkah
Jika pada malam itu langit ditutupi awan, pengamat masih dapat melihat Bulan Purnama melalui tur virtual Bulan dengan Moon Trek, yang dikelola oleh Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California.
Dengan Moon Trek, pengamat bahkan dapat melihat situs pendaratan bersejarah dari misi Apollo.
Penamaan Bulan Purnama pada Januari sendiri berasal dari Maine Farmer's Almanac, yang memberi julukan pada setiap Bulan Purnama.
Nama-nama tersebut dikumpulkan dari penduduk asli Amerika, kemungkinan besar dari bahasa Algonquin.
"Dari apa yang saya pelajari tentang nama-nama tradisional yang diberikan pada Bulan Purnama sebelum pengenalan penunjuk waktu modern, para pemimpin lokal biasanya akan memutuskan nama Bulan berdasarkan kondisi pada saat itu," kata Gordon Johnston, eksekutif program di NASA Headquarters, seperti dikutip dari Live Science, Kamis (28/1/2021).
Baca Juga: Bulan Purnama Akan Muncul Tepat di Atas Ka'bah Besok
Johnston menambahkan bahwa budaya tersebut umumnya tidak membutuhkan kalender yang menentukan tanggal pasti jauh sebelumnya.
Nama Bulan Purnama digunakan untuk menggambarkan dan mengingat apa yang terjadi di masa lalu serta untuk mengingatkan apa yang mungkin akan terjadi dalam waktu dekat.
Nama Bulan serigala kemungkinan diambil dari nama Eropa kuno untuk Bulan pertengahan musim dingin.
Menurut arsip Indian Country Today, nama Sioux untuk Bulan pada Januari diterjemahkan menjadi "serigala lari bersama Bulan".
Meski begitu, secara ilmu pengetahuan, serigala tidak melolong saat Bulan Purnama muncul.
Lolongan itu umumnya untuk mengekspresikan salah satu dari dua hal, seperti mengingatkan kelompok saingan yang masuk tanpa izin di wilayah mereka atau untuk memandu serigala yang hilang kembali ke kawanan.