Benteng Kaum Tlingit dari Abad ke-19 yang Hilang, Ditemukan

Rabu, 27 Januari 2021 | 15:30 WIB
Benteng Kaum Tlingit dari Abad ke-19 yang Hilang, Ditemukan
Kaum Tlingit. [National Park Service]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Benteng orang-orang Tlingit, kelompok pribumi Pantai Barat Laut, sebelum Rusia menjajah wilayah itu pada 1804 telah lama hilang.

Baru-baru ini, sisa-sisa benteng dari abad ke-19 itu ditemukan di Alaska berkat pemindaian radar.

Rusia pertama kali menginvasi Alaska pada 1799 dan tiga tahun kemudian, klan Tlingit berhasil melawan calon penjajah mereka.

Pejuang Tlingit membangun benteng di sekitar wilayah untuk melawan Rusia di masa mendatang.

Baca Juga: Masjid Tertua di Dunia Ditemukan di Israel, Diduga Dibangun Sahabat Nabi

Benteng Kaum Tlingit. [National Park Service]
Benteng Kaum Tlingit. [National Park Service]

Benteng yang diberi nama Shis'gi Noow itu berada di tempat yang sekarang disebut Sitka, Alaska, tepatnya di mulut semenanjung Sungai Indian.

Tetapi dua tahun kemudian, Shis'gi Noow ambruk karena tidak dapat menahan gelombang kedua penjajah Rusia. Tlingit berakhir meninggalkan wilayah itu.

Selama lebih dari 100 tahun, sejarawan dan arkeolog mencari petunjuk tentang di mana benteng itu pernah berdiri.

Dilansir dari Live Science, Rabu (27/1/2021), kombinasi dari dua metode pemindaian darat baru-baru ini akhirnya mengungkap garis luar trapesium dari perimeter benteng.

Menurut catatan sejarah, penyelidikan awal pada tahun 1950-an sebelumnya mengklaim telah menemukan kayu dari dinding barat benteng dan penyelidikan pada tahun 2000-an menemukan bola-bola tembakan, serta meriam di sekitar lokasi yang sama.

Baca Juga: Diklaim Punya Istana Rahasia di Laut Hitam, Putin: Itu Bukan Milik Saya

Tetapi para ahli mengatakan, petunjuk tersebut menjanjikan namun gambarannya tetap tidak lengkap.

Ilmuwan Thomas Urban dari College of Arts and Sciences di Cornell University dan Brinnen Carter, manajer program sumber daya budaya di Taman Nasional Shenandoah di Virginia, melakukan survei geofisika skala besar menggunakan induksi elektromagnetik (EM) dan radar penetrasi tanah (GPR).

GPR memindai struktur bawah permukaan dengan pulsa radar di pita gelombang mikro spektrum, sedangkan EM memindai struktur bawah tanah dengan mengukur konduktivitas listrik.

Para peneliti memindai area seluas 17 hektar, menjadikan proyek tersebut sebagai survei geofisika arkeologi terbesar yang pernah dilakukan di Alaska.

Ketika Urban dan Carter membandingkan hasil survei, mereka menemukan bahwa kedua metode mendeteksi pola serupa di bawah tanah yang cocok dengan deskripsi sejarah tentang ukuran dan bentuk benteng.

Lokasi penemuan benteng Kaum Tlingit. [National Park Service]
Lokasi penemuan benteng Kaum Tlingit. [National Park Service]

"Kami percaya bahwa survei geofisika telah menghasilkan satu-satunya bukti multi-metode yang meyakinkan hingga saat ini untuk lokasi benteng Shis'gi Noow, yang merupakan sumber budaya dalam sejarah kolonial Dunia Baru dan simbol budaya perlawanan Tlingit terhadap penjajahan," tulis ilmuwan dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Antiquity pada 25 Januari.

Tak hanya itu, survei EM yang mencakup lebih banyak pemindaian wilayah daripada GPR, tidak menunjukkan adanya sinyal palsu sehingga menunjukkan lokasi alternatif untuk benteng yang telah lama hilang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI