Ahli Biokimia Pencipta Zat Beracun Novichok, Klaim Temukan Obat Covid-19

Rabu, 27 Januari 2021 | 09:30 WIB
Ahli Biokimia Pencipta Zat Beracun Novichok, Klaim Temukan Obat Covid-19
Ilustrasi obat virus corona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang ahli biokimia yang membantu menciptakan zat saraf beracun Novichok di Rusia, mengklaim telah menemukan obat baru mengatasi virus Corona (Covid-19).

Novichok merupakan senjata kimia beracun yang dapat melemahkan detak jantung serta melumpuhkan otot pernapasan.

Dr Leonid Rink terlibat dalam pengembangan rahasia Soviet, membuat Novichok yang diduga digunakan oleh intelijen Rusia, untuk meracuni Sergei dan Yulia Skripal di Salisbury pada 2012 dan musuh Kremlin Alexei Navalny di Siberia tahun lalu.

Berbeda dari Novichok, obat virus Corona baru yang disebut Immofon didasarkan pada obat USSR yang digunakan untuk melawan kusta.

Baca Juga: Antibodi Regeneron Efektif Redam Gejala pada Penderita Covid-19

Ilustrasi gas beracun. [Tabble/Pixabay]
Ilustrasi gas beracun. [Tabble/Pixabay]

Ini telah dikembangkan dari antibiotik Dapson dan dirancang untuk mengaktifkan metabolisme jaringan serta merangsang proses regenerasi sel.

"Itu bekerja melawan penyakit virus dan menghilangkan badai sitokin, yang menurut banyak ahli, merupakan salah satu penyebab kematian akibat Covid-19," kata Dr Rink yang kini telah berusia 74 tahun, seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (27/1/2021).

Badai sitokin merupakan proses di mana sistem kekebalan menjadi rusak dan menyerang jaringan yang sehat. Ini diyakini oleh banyak ahli sebagai penyebab kasus paling parah Covid-19.

Dr Rink mengklaim obat tersebut telah diuji pada sekitar 700 sukarelawan lansia dan tidak ada satu tahap pun yang menunjukkan reaksi parah ataupun kematian setelah terinfeksi. Namun, detail dari pengujian ini dan waktunya masih kurang.

Ahli biokimia tersebut mengatakan perusahaannya, InterVita, sedang memproduksi batch percontohan Immofon untuk menguji keefektifannya terhadap berbagai penyakit, termasuk Covid-19.

Baca Juga: Air Kelapa, Jeruk Nipis, Garam, dan Madu Bisa Obati Covid-19? Ini Faktanya

Saat ini, negosiasi sedang berlangsung dengan Kementerian Kesehatan Rusia.

Selain melawan Covid-19, obat baru ini juga ditujukan untuk mengobati penyakit autoimun, rheumatoid arthritis, psoriasis, alergi, leukemia, dan penyakit paru-paru.

Dr Rink mengklaim sejumlah besar investor mendukung skema tersebut dengan satu dosis akan dihargai 9,70 poundsterling atau sekitar Rp 187.700.

Dr Rink sebelumnya merupakan peneliti di Institut Penelitian Kimia Organik & Teknologi Rahasia Negara di Shikhany, 530 mil tenggara Moskow.

Pada 1995, raja perbankan Ivan Kiveldi dan sekretarisnya meninggal karena kegagalan organ setelah racun tingkat militer ditemukan pada penerima telepon kantornya di Moskow.

Ilustrasi racun [Shutterstock/pzAxe]
Ilustrasi racun [Shutterstock/pzAxe]

Dr Rink kemudian mengaku memasok racun tersebut melalui beberapa perantara ke mitra bisnis Kiveldi. Ia menerima hukuman percobaan satu tahun karena memasok Novichok ke pembeli yang tidak disebutkan namanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI