"Produk-produk tersebut diproduksi di fasilitas pabrik PHC Indonesia dan sudah menjadi karya anak bangsa karena menggunakan local konten yang cukup tinggi," katanya.
PT PHC Indonesia telah memproduksi dan memasarkan berbagai tipe dan ukuran kedua alat ini. Untuk pembekuan sampai -40 derajat celcius, PHC Indonesia memproduksi biomedical freezer model MDF-MU549DH dengan kapasitas 479 liter.
"Alat yang sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan vaksin ini telah menggunakan tingkat kandungan dalam negeri sebesar 63 persen dan kapasitas produksi 7.500 unit per tahun atau rata-rata 650 unit per bulan," ujar Dewanto.
Sedangkan untuk kebutuhan penyimpanan vaksin di fasilitas kesehatan sampai -20 sampai -30 derajat celcius, dapat menggunakan produk PHC Indonesia tipe MDF-MU339 dengan volume 369 liter, MDF-MU539H dengan volume 504 liter, serta MDF-MU 539DH dengan volume 479 liter.
"Pembeku biomedis yang dibutuhkan dalam penyimpanan vaksin ini telah menggunakan komponen lokal TKDN sebesar 73 persen dengan kapasitas produksi 7.500 unit per tahun atau rata-rata 650 unit per bulan," ucapnya.
Sementara peralatan pendingin farmasi yang dibutuhkan bagi penyimpanan vaksin dalam suhu 2 sampai 8 derajat celcius, PHC Indonesia menyediakan alat pendingin tipe MPR-S150 H dengan daya tampung 165 liter dan MPR-S300H berdaya tampung 345 liter.
Untuk refrigerator ini, PHC mempunyai kapasitas produksi 7.500 unit per tahun atau rata-rata 650 unit per bulan dan telah menggunakan TKDN sampai 63 persen.
"Diharapkan, berbagai karya anak bangsa berupa alat kesehatan yang mudah dioperasikan, mempunyai tingkat safety, mutu, dan efikasi tinggi yang dihadirkan melalui PHC Indonesia ini dapat memberikan kontribusi yang besar dalam penanganan pasien, terutama pasien COVID-19 di Indonesia," kata Dewanto. [Antara]