Suara.com - Para ahli menemukan fosil serangga pembunuh yang mati 50 juta tahun lalu dengan bagian genital (alat kelamin) lengkap, meski terpisah dan harus disatukan kembali.
Tim ilmuwan mendeskripsikan spesies baru serangga pembunuh dari fosil yang terawetkan dengan sangat baik. Saat ditemukan di Colorado pada 2006, fosil tersebut terbelah di bagian tengah.
Bagian tubuhnya yang terbelah hampir sempurna, tetapi struktur kecil yang disebut pygophore atau kapsul kelamin serangga jantan yang seukuran butiran beras rusak sehingga bentuk aslinya tidak begitu jelas.
Seseorang menjual dua bagian fosil tersebut kepada ilmuwan yang berbeda. Namun, ketika para ilmuwan menyatukan bagian fosil dan menganalisisnya bersama-sama, alat kelamin hewan tersebut mengidentifikasikan bahwa serangga itu adalah spesies baru.
Baca Juga: Astaga! Nenek 70 Tahun Racun Suami Lewat Kopi, Begini Kronologinya
Serangga pembunuh merupakan serangga predator. Saat ini, sebanyak 7.000 spesies telah dikenali tetapi hanya sekitar 50 fosil yang berhasil ditemukan.
Para ilmuwan menjuluki spesies baru ini sebagai Aphelicophontes danjuddi, yang diambil dari nama kolektor fosil Dan Judd, untuk menghormati sumbangannya kepada Koleksi Paleontologi Survei Sejarah Alam Illinois.
Sementara genus serangga itu berasal dari bahasa Latin "aphelicus" yang berarti "tua" dan "phontes" yang memiliki arti "pembunuh".
Serangga pembunuh itu hanya berukuran 12,4 milimeter dengan tubuh yang ramping dan memanjang serta garis-garis terang dan gelap di bagian kakinya.
Serangga pembunuh betina biasanya berukuran lebih besar dari jantan, sehingga kemungkinan betina dari spesies ini lebih besar dari serangga pembunuh yang baru ditemukan.
Baca Juga: Duh, Nenek 70 Tahun Terekam Kamera Saat Akan Racuni Suami
Menariknya, di sebelah salah satu kakinya terdapat kumbang kecil yang ikut menjadi fosil pada waktu yang sama. Kemungkinan besar kumbang tersebut adalah target mangsa serangga pembunuh.
Alat kelamin serangga ini sendiri berukuran 3,1 milimeter dan terletak di bagian bawah perut. Karakteristik unik pada alat kelamin jantan berevolusi dengan cepat, sehingga sering digunakan untuk membedakan spesies serangga pembunuh.
"Ada banyak fosil serangga dari Zaman Kapur dengan alat kelamin yang diawetkan," kata Sam Heads, rekan penulis penelitian dan ahli paleontologi di Illinois Natural History Survey, seperti dikutip dari Live Science, Minggu (24/1/2021).
Meski ini bukan temuan fosil alat kelamin serangga tertua, tetapi pengawetan berkualitas tinggi dari alat kelamin serangga secara lengkap seperti fosil baru ini hampir tidak pernah ditemukan.