Suara.com - Balon internet Google, yang ingin digunakan oleh Indosat sebagai pengganti satelit di pelosok Indonesia, akan segera ditutup. Menurut Bloomberg, Jumat (22/1/2021), proyek itu dihentikan karena Google gagal menemukan model bisnis yang tepat.
Sebelumnya pada awal Januari Indosat mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan Google untuk menggunakan teknologi balon internet Loon untuk menggantikan peran satelit dalam menyediakan internet di pelosok Indonesia.
"Meski ada banyak mitra yang tertarik, kami belum menemukan cara untuk menekan biaya agar bisa menjalankan bisnis jangka panjang yang berkesinambungan," jelas Alastair Westgarth, pemimpin eksekutif Project Loon dalam blog perusahaan, Kamis (21/1/2021).
"Mengembangkan teknologi baru yang radikal memang berisiko, tetapi bukan berarti mudah bagi kami untuk mengumumkan keputusan ini. Hari ini, saya dengan sedih mengumumkan bahwa Loon akan dihentikan," imbuh dia.
Baca Juga: Indosat Jajaki Penggunaan Balon Internet Google di Indonesia
Dengan ditutupnya proyek ini Indosat tampaknya harus memutar otak untuk mencari cara menyediakan koneksi internet di daerah terpencil, setelah memutuskan untuk keluar dari bisnis satelit pada awal 2021 ini.
Balon internet Google pertama kali dipamerkan ke publik pada 2013 lewat Project Loon. Konsep dari proyek ini adalah menerbangkan sejumlah besar balon udara yang berfungsi sebagai pemancar internet di daerah-daerah terpencil di seluruh dunia.
Pada 2018, Loon berdiri menjadi perusahaan sendiri di bawah induk Alphabet. Saat itu Loon mulai bermitra dengan beberapa perusahaan telekomunikasi dunia dan pada 2019 menerima investasi 125 juta dolar dari bank investasi SoftBank Corp.