NASA Lakukan Pendekatan ke Matahari saat Siklus Cuaca Antariksa Meningkat

Kamis, 21 Januari 2021 | 11:30 WIB
NASA Lakukan Pendekatan ke Matahari saat Siklus Cuaca Antariksa Meningkat
Parker Solar Probe. [NASA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesawat luar angkasa Parker Solar Probe milik NASA, melakukan pendekatan yang semakin dekat ke Matahari pada Minggu (17/1/2021), saat aktivitas Matahari meningkat dari jeda saat wahana antariksa itu diluncurkan.

Parker Solar Probe melakukan pendekatan sebelumnya pada September. Meskipun aktivitas Matahari secara bertahap meningkat pada 2020 dengan datangnya siklus Matahari baru, yang disebut siklus Matahari 25, bintang tersebut hanya melepaskan suar besar pertamanya dalam tiga tahun pada November.

Siklus Matahari selama 11 tahun mengatur aktivitas Matahari dan pengaruhnya di sekitar Bumi serta seluruh tata surya.

Semakin aktif Matahari, maka semakin gelap bintik-bintik Matahari di permukaannya. Ini juga merupakan lokasi di mana ledakan besar plasma matahari berasal, yang disebut pelepasan massa koronal.

Baca Juga: NASA Targetkan Pemberhentian Asteroid Kedua Misi OSIRIS-REx

Matahari. [YouTube/NASA]
Matahari. [YouTube/NASA]

Dilansir dari Space.com, Kamis (21/1/2021), Parker Solar Probe melakukan pendekatan terdekat ke Matahari pada pukul 12:39 malam EST.

Pada saat itu, pesawat luar angkasa tersebut berada sekitar 13,5 juta kilometer dari permukaan Matahari dan melaju dengan kecepatan hampir 290.000 mph.

Menurut Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory, yang menjalankan pesawat luar angkasa tersebut, Parker Solar Probe akan terbang melewati Venus sebelum melakukan pendekatan yang semakin dekat lainnya ke Matahari pada 29 April mendatang.

Parker Solar Probe dirancang untuk menyelidiki korona luar Matahari. Wahana antariksa ini dilaporkan akan melewati Venus sebanyak tujuh kali untuk memperlambat, sebelum tiba di orbit Matahari.

Ada banyak misteri yang bisa diselesaikan oleh misi Parker Solar Probe. Mungkin yang paling relevan adalah bahwa Matahari melepaskan ledakan partikel berenergi tinggi yang berpotensi menjadi bencana bagi jaringan listrik di Bumi.

Baca Juga: Detik-detik Tukang Parkir Gagalkan Bunuh Diri Wanita Hamil di Cilegon

Probe akan mengukur bagaimana Matahari menghasilkan partikel-partikel tersebut. Ini juga akan membantu para ilmuwan mencari tahu mengapa korona Matahari, plasma yang mengelilingi bintang, jauh lebih panas daripada Matahari itu sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI