Suara.com - NASA tengah mempertimbangkan mengirim misi OSIRIS-REx ke pemberhentian asteroid kedua, setelah berhasil mengambil sampel asteroid Bennu pada Oktober 2020.
Pemberhentian kedua yang ditargetkan NASA adalah asteroid Apophis. Jika rencana tersebut dilaksanakan, pesawat luar angkasa itu akan tiba di Apophis pada April 2029.
Apophis sebelumnya dilaporkan akan mendekati Bumi dengan jarak sekitar 31.900 kilometer pada 13 April 2029.
Para ilmuwan yakin bahwa asteroid itu tidak akan menabrak Bumi, tetapi Apophis masih memiliki reputasi yang cukup baik sebagai batu luar angkasa dan kesempatan OSIRIS-REx dapat mengunjunginya tidak akan disia-siakan.
Baca Juga: Gandeng Jepang, NASA Resmi Bermitra untuk Program Artemis
"Dapat menempatkan pesawat luar angkasa ke orbit di sekitar asteroid besar kedua dekat Bumi adalah kejutan yang sangat bagus. Saya benar-benar bersemangat," kata Dante Lauretta, ilmuwan planet di Universitas Arizona dan peneliti utama OSIRIS-REx, seperti dikutip dari Space.com, Kamis (21/1/2021).
Meski begitu, mengumpulkan dan mengirimkan sampel dari asteroid Bennu untuk dianalisis para ilmuwan di Bumi tetap menjadi prioritas tim OSIRIS-REx.
Tugas tersebut berjalan lancar, meski wahana antariksa sempat mengalami kebocoran karena mengambil terlalu banyak regolith.
OSIRIS-REx dijadwalkan meninggalkan Bennu pada Maret dan akan tiba di Bumi pada September 2023. Sampel tersebut akan diturunkan menggunakan parasut dan diprediksi akan mendarat di gurun Utah.
Lauretta mengatakan jika usulan misi tambahan disetujui, maka OSIRIS-REx akan memulai perjalanannya pada musim panas 2022.
Baca Juga: Peringati 3.000 Hari di Mars, Penjelajah Curiosity Kirim Foto Ekstrem
Mengirim OSIRIS-REx untuk mengunjungi asteroid kedua, juga dapat membantu memecahkan misteri terbesar yang mungkin ditemukan tim misi saat mengambil sampel di Bennu, yaitu aliran partikel yang melesat dari batuan ke luar angkasa.