Ada 174 Kasus Perusakan Palapa Ring Timur selama 2020

Rabu, 20 Januari 2021 | 20:56 WIB
Ada 174 Kasus Perusakan Palapa Ring Timur selama 2020
Salah satu tower Palapa Ring Timur yang dibangun di pedalaman Papua. [Antara/Marius Frisson Yewun]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak pertama kali dioperasikan pada Desember 2019, ada 174 kasus vandalisme atau perusakan yang dilakukan di proyek Palapa Ring Timur. Yang terparah, dengan kerugian besar, terjadi di Papua.

Herald Napitupulu selaku Project Manager PT. Palapa Timur Telematika mengungkapkan, ada tiga jenis kerusakan yang selama ini dialami, yakni kategori ringan, sedang, dan berat.

"Untuk kategori ringan dan sedang, kita masih bisa melakukan perbaikan karena kerusakannya kecil, seperti kabel optik yang dirusak, dipotong, atau dicuri," jelas Herald dalam diskusi virtual, Rabu (20/1/2021).

Sementara untuk kategori berat, Herald mengatakan bahwa kerusakan ini memutus layanan internet yang terhubung dari jaringan tower Palapa Ring. Menurutnya, kerusakan ini harus membuat pihak Palapa Timur Telematika membangun ulang tower dari awal.

Baca Juga: Bakti Selidiki Pembakaran BTS Palapa Ring Timur di Papua

Dari total 174 kasus yang dialami, Herald memaparkan setidaknya ada empat kasus besar yang cukup berat di tower Palapa Ring Timur.

Kasus pertama terjadi pada Maret 2020, ketika Tower B2 di Intan Jaya, Papua, dirusak dan dibakar. Kerusakan meliputi radio antena, bagian outdoor, indoor, hingga power system genset turut terbakar yang berakibat pada terputusnya jaringan.

"Kerusakan tower ini bisa diselesaikan pada November 2020. Lokasinya yang tinggi dengan ketinggian lebih dari 3000 mdpl, cuaca ekstrem 5-10 derajat celcius, dan faktor keamanan menyebabkan perbaikan membutuhkan waktu cukup lama," ungkapnya.

Kemudian 31 Desember 2020, Network Operation Center (NOC) Kigamani, Provinsi Dogiyai, Papua, juga ikut terbakar. Menurut Herald, dugaan sementara dikarenakan karena salah paham akibat kepolisian menegur kerumunan warga di sekitar tower.

"Kebakaran sebenarnya bermula dari toko sebelahnya. Namun karena terlalu besar, NOC pun ikut terbakar. Semua perangkat habis, jaringan sementara juga terputus," jelasnya.

Baca Juga: BTS Palapa Ring Timur Dibakar di Kabupaten Puncak

Kasus ketiga dan keempat terjadi pada 3 Januari, di mana pembakaran terjadi di Tower B4 dan B5 yang berlokasi di Kabupaten Puncak, Papua. Herald menyatakan, kerusakan ini disebabkan oleh orang tak dikenal.

Pembakaran kedua tower yang berdekatan ini dimulai dai pembakaran tangki solar yang akhirnya merembet ke genset dan menyebabkan kebakaran total. Akibat kebakaran ini, layanan 4G Telkomsel di wilayah Ilaga, Kabupaten Puncak, mengalami gangguan dan hanya bisa menggunakan jaringan 2G.

Direktur Operasional PT Palapa Timur Telematika Eddy Siahaan mengaku akan terus bekerja sama dengan aparat pengamanan setempat. Mereka juga akan selalu bersosialisasi ke masyarakat melalui pemuka agama hingga pemerintah daerah terkait.

"Harapannya, dengan usaha-usaha kita setiap hari, teman-teman di Papua makin mengerti dan bisa menikmati, hingga akhirnya menjaga keamanan fasilitas supaya jaringan internet tetap hidup," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI