Beda dari Inggris dan Afrika Selatan, Varian Baru Covid-19 Ada di Jerman

Rabu, 20 Januari 2021 | 15:31 WIB
Beda dari Inggris dan Afrika Selatan, Varian Baru Covid-19 Ada di Jerman
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Shvet)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Varian baru virus Corona (Covid-19) telah ditemukan di Jerman. Pejabat di Bavaria, Jerman, mengatakan varian tersebut berbeda dari strain virus yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.

Varian itu telah terdeteksi pada 35 pasien di rumah sakit di wilayah tersebut.

Para ilmuwan belum menentukan apakah varian Jerman ini lebih mematikan atau lebih menular daripada varian lain yang beredar.

Varian Inggris sendiri yang diberi nama B-117, dilaporkan lebih dari 70 persen dapat menular daripada jenis lainnya.

Baca Juga: Ahli Sebut Setengah Pasien Covid-19 Rentan Terinfeksi Varian Baru di Afrika

Varian B-117 pertama kali ditemukan di selatan Inggris pada September dan membuat negara itu menerapkan aturan lockdown nasional ketiga.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Sedangkan penemuan varian Afrika Selatan membuat semua penerbangan ke negara tersebut dihentikan.

Media lokal di Bavaria pertama kali melaporkan varian baru tersebut pada Senin (18/1/2021), di mana telah terdeteksi pada 35 pasien di Garmisch-Partenkirchen.

Para ilmuwan di rumah sakit Universitas Charite, Berlin, saat ini sedang memeriksa sampel tersebut.

"Saat ini kami telah menemukan mutasi kecil dan sama sekali tidak jelas apakah itu akan memiliki relevansi klinis. Kami harus menunggu urutan lengkapnya," kata Clemens Stockklausne, wakil direktur medis rumah sakit, seperti dikutip dari Mirror, Rabu (20/1/2021).

Baca Juga: Ilmuwan: Setengah Penderita Covid-19 Rentan dengan Varian Virus Afrika

Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa ada lebih banyak jenis virus Corona yang bermutasi.

Selain itu, semakin banyak orang yang tertular virus, maka semakin besar kesempatan virus berkembang dan mengarah ke varian yang lebih menular.

Kasus yang dilaporkan di Amerika Serikat telah mencatat, tiga strain virus tumbuh dengan jarak kurang dari 24 jam.

"Setelah 10 bulan relatif tenang, kami mulai melihat beberapa evolusi mencolok dari Covid-19, dengan pola evolusi berulang dalam varian Covid-19 yang muncul dari Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil," ucap Trevor Bedford, ilmuwan di Fred Hutchinson Cancer Center.

Bedford berspekulasi bahwa sistem kekebalan yang lebih lemah memungkinkan virus bertahan. Artinya, virus harus dilawan berulang kali.

Pandemi Covid-19 di Afrika. (shutterstock)
Pandemi Covid-19 di Afrika. (shutterstock)

"Fakta bahwa kami telah mengamati 3 varian Covid-19 yang muncul sejak September menunjukkan bahwa kemungkinan lebih banyak varian lain yang akan datang," tambah Bedford.

Kanselir Jerman Angela Merkel dan perdana menteri negara bagian, sepakat memperpanjang penutupan sebagian besar toko dan sekolah hingga 14 Februari, sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mengendalikan virus Corona.

Meski infeksi baru telah menurun dalam beberapa hari terakhir, tetapi ahli virologi khawatir tentang kemungkinan penyebaran varian virus yang lebih menular.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI