Suara.com - Para astronom menemukan quasar yang berada lebih dari 13,03 miliar tahun cahaya dan memiliki lubang hitam supermasif 1,6 miliar kali lebih besar, dari bintang di pusatnya.
Dijuluki J0313-1806, objek ini berasal dari waktu alam semesta baru berusia 670 juta tahun.
Dengan jarak yang sedemikian jauh, J0313-1806 menjadi pemegang rekor lubang hitam paling tua, menggeser juara sebelumnya, J1342+0928, yang ditemukan pada 2017 dan baru berusia 690 juta tahun.
Penemuan yang diumumkan pada Pertemuan ke-237 American Astronomical Society itu membantu menjelaskan lingkungan di alam semesta kuno.
Quasar merupakan objek yang paling terang di alam semesta.
![Quasar J0313-1806. The University of Arizona]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/20/64782-quasar-j0313-1806.jpg)
Objek itu terletak di pusat galaksi, tetapi di pusatnya sendiri terdapat lubang hitam supermasif yang jutaan hingga milyaran kali lebih besar dari Matahari.
Gravitasi intens yang mengelilingi lubang hitam menangkap gas, debu, dan berpotensi menghancurkan bintang-bintang, meninggalkan jejak puing-puing di cakram yang mengelilinginya.
Puing-puing tersebut berputar dengan kecepatan luar biasa dan mengeluarkan energi dalam jumlah ekstrem, yang dapat dilihat oleh pengamat di Bumi melalui spektrum elektromagnetik sebagai cahaya yang terang.
J0313-1806 sendiri bersinar 1.000 kali lebih terang dari seluruh Bimasakti.
Baca Juga: Astronom Dibuat Bingung, Lubang Hitam Raksasa Ini Hindari Sinyal Deteksi
Para astronom dapat menemukan quasar menggunakan beberapa observatorium berbasis darat, termasuk Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Chili, teleskop radio terbesar di dunia, dan dua observatorium di Mauna Kea, Hawaii.