Menristek: Vaksin Merah Putih Buatan Eijkman Baru Tersedia Awal 2022

Liberty Jemadu
Menristek: Vaksin Merah Putih Buatan Eijkman Baru Tersedia Awal 2022
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro (dok: Youtube/DexanTV)

Bibit vaksin Merah Putih dari Eijkman diperkirakan akan diserahkan ke Bio Farma pada Maret mendatang.

Suara.com - Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro memperkirakan bahwa vaksin Merah Putih untuk COVID-19 dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia baru bisa mengantongi izin darurat dan diproduksi massal pada awal Januari 2022.

Sementara vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga dengan platform adenovirus ditargetkan pada September 2021.

"Uji klinis dan pengolahan akan menjadi kecepatan dari Bio Farma yang didukung oleh Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan). Tugas kami adalah secepat mungkin memberikan bibit vaksin kepada PT Bio Farma," kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (19/1/2021).

Selain PT Bio Farma, Bambang menuturkan pengembangan Vaksin Merah Putih juga mengajak sejumlah perusahaan swasta yang dapat membantu mempercepat lahirnya vaksin tersebut.

Baca Juga: Mantan Menkeu era Jokowi Mundur dari Komisaris TOBA

Vaksin Merah Putih tetap diperlukan meskipun Indonesia sudah membeli vaksin dari negara lain. Hal itu karena beberapa pertimbangan di antaranya belum ada yang mengetahui seberapa lama daya tahan tubuh virus setelah divaksin.

Jika daya tahan tubuh sudah hilang tetapi virus COVID-19 masih ada maka perlu dilakukan re-vaksinasi. Maka Indonesia tetap perlu kemandirian untuk mengantisipasi kebutuhan vaksin tersebut.

Pertimbangan lain adalah adanya kemungkinan mutasi dari virus COVID-19. Sampai saat ini mutasi yang ada belum atau tidak mengganggu kinerja dari vaksin COVID-19 yang sudah ada. Tetapi belum bisa diketahui apakah mutasi di masa depan mengharuskan perubahan komposisi vaksin tersebut.

Oleh karena itu, pengembangan Vaksin Merah Putih akan tetap didorong sehingga diharapkan mampu mengatasi kedua hal tersebut.

Pengembangan penelitian vaksin nasional juga diharapkan dapat mengantisipasi kemungkinan pandemi atau penyakit menular lainnya yang bisa terjadi di kemudian hari.

Baca Juga: Rocky Gerung: Reshuffle Kabinet Bukan Sekedar Ganti Menteri, Tapi Revisi Visi Prabowo

Sebelumnya pada Senin (18/1/2021) Bambang menyampaikan perkembangan dari enam institusi yang sedang mengembangkan Vaksin Merah Putih COVID-19 dengan platform yang berbeda-beda.