Sel-sel itu segera dibawa dari Kenya ke Laboratorium Avantea di Italia, dibuahi dengan air mani Suni dan dikriopreservasi pada malam Natal saat sel tersebut telah mencapai kematangan dan kelangsungan hidup.
Sekarang, dengan lima embrio yang disimpan dalam nitrogen cair dan siap digunakan untuk pembuahan in vitro (di luar tubuh), langkah selanjutnya yaitu persiapan untuk memindahkan embrio ke badak putih selatan betina sudah berlangsung.
Seekor banteng badak putih selatan jantan bernama Ouwan dipindahkan dari Lewa Wildlife Conservancy di Kenya utara ke Ol Pejeta Conservancy pada November 2020.
Ouwan diharapkan menjadi indikator yang dapat diandalkan melalui perilakunya di mana badak putih selatan betina Ol Pejeta berada dalam siklus reproduksinya.
![Sudan, seekor badak putih jantan terakhir di dunia mati akibat komplikasi penyakit karena usia tua di Ol Pejeta Conservancy di Kenya tengah, Selasa (20/3/2018). [potentash]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/03/20/19963-sudan-badak-putih-terakhir-di-dunia-mati.jpg)
"Ini adalah kemenangan besar bagi Kenya dan mitranya karena badak putih utara dihadapkan pada ancaman kepunahan yang akan segera terjadi," kata Hon. Najib Balala, Menteri Pariwisata dan Margasatwa Kenya.
Dirinya senang bahwa dunia memiliki kesempatan melalui penggunaan teknologi mutakhir dan inovatif untuk menyelamatkan spesies satwa liar yang terancam ini.
Dilansir dari IFL Science, Senin (18/1/2021), Ouwan telah disterilkan dan akan dipantau untuk melihat apakah ada calon ibu pengganti yang siap diinseminasi secara artifisial.
Jika ada, maka rencana tersebut akan dilaksanakan dengan harapan para ilmuwan dapat menyelamatkan badak putih utara dari ambang kepunahan.
Baca Juga: Terancam Punah, Ilmuwan Panen 10 Telur Badak Putih Utara Terakhir