Cegah Kepunahan, Embrio Badak Putih Utara Siap Diimplantasi

Senin, 18 Januari 2021 | 07:30 WIB
Cegah Kepunahan, Embrio Badak Putih Utara Siap Diimplantasi
Badak putih utara. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Embrio dari badak putih utara (Northern white rhinoceros) yang tersisa di dunia, akan segera diimplantasi lewat fertilisasi in vitro sebagai upaya para ilmuwan untuk mencegah kepunahan.

Sejak Maret 2018, badak putih utara jantan terakhir yang diberi nama Sudan mati dan meninggalkan seekor induk betina serta anaknya bernama Najin dan Fatu, sebagai satu-satunya anggota spesies badak putih utara yang tersisa di dunia.

Untuk menyelamatkan spesies tersebut, para ahli membuat rencana dengan memanen telur dari dua betina dan membuahinya secara artifisial, menggunakan sperma beku dari jantan yang sudah mati untuk menghasilkan embrio badak putih utara.

Rencana tersebut berhasil dilakukan pada Agustus 2019 dengan dua embrio badak putih utara, diikuti embrio ketiga pada Desember 2019.

Implantasi embrio Badak Putih. [Fv-berlin]
Implantasi embrio Badak Putih. [Fv-berlin]

Sekarang, tim internasional dari Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research (Leibniz-IZW), Taman Safari Dvur Kralove, Kenya Wildlife Service, dan Ol Pejeta Conservancy mengumumkan telah berhasil menciptakan dua embrio lagi, menjadikan total jumlah embrio badak putih utara ras murni sebanyak lima.

Dengan kata lain, langkah selanjutnya adalah menemukan pengganti badak putih selatan yang cocok untuk mencoba melakukan implantasi.

Badak putih utara adalah subspesies dari badak putih yang ditemukan di beberapa negara Afrika Timur dan Tengah.

Bertahun-tahun perburuan liar dan perang saudara yang meluas di daerah asalnya, menghancurkan populasi badak tersebut dan sekarang dianggap punah secara fungsional.

Para ahli menciptakan tiga embrio pertama dengan memanen oosit (sel telur yang belum matang) dari Najin dan Fatu pada 2019 dan membuahinya secara artifisial, menggunakan sperma beku dari dua jantan terakhir, yaitu Suni yang mati pada 2014 dan Sudan.

Baca Juga: Terancam Punah, Ilmuwan Panen 10 Telur Badak Putih Utara Terakhir

Rencana untuk mengumpulkan lebih banyak oosit harus ditunda tahun lalu karena pandemi. Namun, pada pertengahan Desember 2020, pengambilan oosit dilakukan lagi.

REKOMENDASI

TERKINI