Sah! WhatsApp Tunda Kebijakan Privasi Baru hingga 15 Mei

Sabtu, 16 Januari 2021 | 11:26 WIB
Sah! WhatsApp Tunda Kebijakan Privasi Baru hingga 15 Mei
Ilustrasi WhatsApp. [Tumisu/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah memunculkan banyak polemik, WhatsApp resmi menunda kebijakan privasi data pada 15 Mei 2021.

Awalnya, WhatsApp berencana memberlakukan kebijakan privasi baru aplikasi yang diterapkan pada 8 Februari 2021. Kebijakan itu menyatakan apabila pengguna tidak menyetujui persyaratan baru, maka akun mereka akan ditangguhkan atau dihapus.

Melalui unggahannya di blog resmi, WhatsApp memutuskan untuk memperpanjang waktu pemberlakukan kebijakan baru itu. Aplikasi perpesanan ini juga menyebutkan bahwa tidak akan ada akun yang dihapus pada 8 Februari 2021.

"Kami memundurkan tanggal kapan pengguna akan diminta untuk meninjau dan menerima ketentuan. Tidak ada akun pengguna yang akan ditangguhkan atau dihapus pada 8 Februari," ujar WhatsApp dalam blog resminya, Sabtu (16/1/2021).

Baca Juga: Dianggap Lebih Aman, Ini Perbedaan WhatsApp dan Signal

ilustrasi logo aplikasi pesan singkat Whatsapp di sebuah ponsel pintar. (ANTARA/ SOPA Images/ Filip Radwanski / Sipa USA).
ilustrasi logo aplikasi pesan singkat Whatsapp di sebuah ponsel pintar. (ANTARA/ SOPA Images/ Filip Radwanski / Sipa USA).

"Kemudian secara bertahap kami akan memberi tahu pengguna untuk meninjau kebijakan itu sebelum opsi bisnis yang baru tersedia pada 15 Mei," tambahnya.

WhatsApp mengatakan bahwa kebijakan privasi ini telah membingungkan banyak orang. Menurutnya, terdapat banyak misinformasi yang beredar dan menyebabkan kekhawatiran untuk semua pengguna WhatsApp.

"WhatsApp akan selalu melindungi percakapan pribadi pengguna dengan enkripsi end-to-end. Oleh karena itu, WhatsApp maupun Facebook tidak dapat melihat pesan-pesan privat ini," jelas WhatsApp.

Lebih lanjut, pembaruan privasi data ini akan diberlakukan bagi para pengguna WhatsApp Business. Pembaruan ini ditujukan agar memberikan transparansi lebih lanjut mengenai cara mereka dalam mengumpulkan dan menggunakan data.

"Meskipun saat ini tidak semua pengguna berbelanja dari bisnis yang ada di WhatsApp, menurut kami semakin banyak pengguna akan melakukannya di masa mendatang," katanya.

Baca Juga: Usai Elon Musk, Giliran Snowden Ajak Gunakan Signal

"Oleh karena itu, penting bagi para pengguna untuk mengetahui layanan-layanan ini. Pembaruan ini juga tidak meningkatkan kemampuan kami untuk berbagi data dengan Facebook," pungkas WhatsApp.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI