Suara.com - Para ilmuwan berhasil meningkatkan efisiensi dan stabilitas sel surya menggunakan senyawa unik, yaitu capsaicin, molekul yang membuat cabai terasa pedas.
Secara teoritis, sel surya perovskit bisa sedikit lebih efisien dan jauh lebih murah daripada versi silikon. Transisi yang berhasil akan membuat listrik siang hari menjadi sangat murah.
Meski kemajuan luar biasa pesat, tetapi para peneliti masih memiliki kendala.
Salah satu kendala terbesar dikenal sebagai rekombinasi nonradiatif, di mana cacat pada bahan sel memungkinkan elektron dan lubang bergabung sehingga mengurangi aliran arus.
Baca Juga: Ditemukan Lukisan Gua Tertua di Dunia, Ternyata Lokasinya di Sulawesi
Dr Qinye Bao dari East China Normal University adalah salah satu dari banyak ilmuwan yang berusaha mengendalikan masalah tersebut.
Penelitian Bao dalam jurnal Joule menetapkan bahwa percikan capsaicin ke dalam prekursor metilamonium timbal triiodida (MAPbI3) perovskit, selama proses pembuatan menyebabkan kelimpahan elektron yang lebih besar untuk mengalirkan arus di permukaan semikonduktor.
"Dengan mempertimbangkan sifat listrik, kimia, optik, dan stabil dari capsaicin, kami sebelumnya menemukan bahwa itu akan menjadi kandidat yang menjanjikan," kata Bao, seperti dikutip dari IFL Science, Jumat (15/1/2021).
Bao dan timnya melaporkan 0,1 persen capsaicin yang ditambahkan ke prekursor perovskit MAPbl3 memberikan manfaat.
Efisiensi maksimum yang dapat dicapai Bao dengan penambahan capsaicin adalah 21,88 persen.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Planet Super Earth, Mengorbit Bintang Tertua di Bimasakti
Tak hanya itu, sel yang diberikan capsaicin lebih stabil, mempertahankan tingkat produksi yang baik untuk periode waktu yang menjanjikan.
Selain meningkatkan densitas kelebihan elektron pada lapisan tipis permukaan sel, capsaicin juga mengurangi jumlah kecacatan.
Meski demikian, Bao dan rekannya masih harus banyak melakukan eksperimen dan penelitian lebih lanjut untuk menemukan "resep" ideal sel surya menggunakan capsaicin.