Waspada! Tidak Hanya Gempa Bumi, 9 Patahan Aktif Ini Bisa Picu Tsunami

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 15 Januari 2021 | 05:35 WIB
Waspada! Tidak Hanya Gempa Bumi, 9 Patahan Aktif Ini Bisa Picu Tsunami
Ilustrasi tsunami (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - BMKG meminta masyarakat mewaspadai pergerakan sembilan sesar atau patahan di wilayah Papua dan Papua Barat yang menyebabkan terjadinya gempa bumi.

Kepala Sub Bidang Pengumpulan dan Penyebaran Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura Dedy Irjayanto di Jayapura, mengatakan sepanjang 2020 terjadi 1.597 kali gempa di kedua provinsi akibat pergerakan sembilan sesar tersebut.

"Sembilan sesar atau patahan yang wajib diwaspadai masyarakat di Papua dan Papua Barat karena pergerakannya yang sangat aktif, hal inilah yang memicu rawan terjadi gempa bumi tektonik," katanya dilansir laman Antara, Jumat (15/1/2021).

Menurut Dedy, adapun sembilan sesar ini meliputi Sesar Sorong di Sorong dan Sesar Ransiki di Ransiki pada wilayah Papua Barat.

Baca Juga: Gedung Rumah Sakit Mitra Manakarra Mamuju Roboh, 6 Orang Tertimbun

Rumah khas Papua [Antara]
Rumah khas Papua [Antara]

Sementara di wilayah Papua adalah Sesar Yapen di wilayah Serui dan Biak, Zona Patahan Waipoga, Wandamen, Sesar Sungkup Weyland di Nabire dan sekitarnya, Zona Lajur Anjak Mamberamo di wilayah Sarmi dan sekitarnya.

Lalu, Zona pengangkatan Cycloop di Jayapura dan sekitarnya serta Lajur Anjak Pegunungan Tengah di wilayah Wamena dan sekitarnya.

"Warga yang bermukim di sembilan jalur sesar ini harus meningkatkan mitigasi karena wilayah Papua dan Papua Barat merupakan kawasan rawan terjadi gempa," ujarnya.

Dia menjelaskan sepanjang 2020 terjadi 1.597 kali gempa bumi tektonik dengan klasifikasi gempa bumi signifikan atau dirasakan mencapai sebanyak 58 kali.

"Adapun ditinjau dari sisi kekuatan magnitudo, 1.597 gempa ini meliputi 1.420 kali gempa dengan kekuatan di bawah magnitudo empat, 165 kali gempa dengan magnitudo empat hingga lima dan 12 kali gempa dengan magnitudo di atas lima," katanya lagi.

Baca Juga: BMKG Ungkap 9 Sesar Pemicu Gempa di Papua

Dia menambahkan, ditinjau dari kedalaman, gempa bumi tersebut didominasi oleh gempa bumi dangkal dengan kedalaman kurang dari 70 kilometer sebanyak 1.516 kali.

Kemudian, gempa bumi kedalaman menengah dari 71 hingga 80 kilometer sebanyak 20 kali gempa dan satu kali gempa dengan kedalaman lebih dari 300 kilometer.

Ilustrasi gempa bumi. (Antara/ist)
Ilustrasi gempa bumi. (Antara/ist)

"Gempa ini juga rawan memicu gelombang tsunami dalam waktu beberapa menit saja," terang Dedy.

Menurut dia, potensi terjadi tsunami apabila terjadi gempa di atas magnitudo tujuh dan kedalaman dangkal, maka warga segera harus mencari tempat yang aman apabila terjadi kondisi tersebut.

"Masyarakat bisa segera melakukan mitigasi bencana dan evakuasi mandiri dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku ketika terjadi gempa bumi berkekuatan besar," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI