Suara.com - Telegram mengklaim telah menerima jutaan pengguna baru dari seluruh dunia, setelah WhatsApp mengumumkan kebijakan baru yang mewajibkan penggunanya merelakan data mereka ke Facebook.
Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (14/1/2021), Telegram mengatakan bahwa pada 2021 aplikasinya sudah punya lebih dari 500 juta pengguna aktif per bulan.
"Telegram melampaui 500 juta pengguna aktif bulanan di minggu pertama Januari dan angka ini terus bertambah," jelas Telegram.
Lebih lanjut Telegram mengklaim bahwa dalam waktu tiga hari sampai 12 Januari 2021, aplikasi itu telah menerima 25 juta pengguna baru dari seluruh dunia.
Baca Juga: WhatsApp Umumkan Kebijakan Privasi, Telegram Catatkan 25 Juta Pengguna Baru
Pengguna baru terbanyak berasal dari Asia dengan jumlah 38 persen, disusul Eropa 27 persen, Amerika Latin sebanyak 21 persen, dan Timur Tengah sebesar 8 persen.
"Angka ini merupakan peningkatan yang signifikan dari tahun lalu di mana hanya 1,5 juta pengguna baru mendaftar setiap hari. Sepanjang sejarah tujuh tahun beroperasi, Telegram telah mengalami beberapa lonjakan dalam jumlah unduhan akan tetapi lonjakan kali ini adalah yang paling signifikan," lanjut aplikasi tersebut.
Telegram mengatakan bahwa lonjakan unduhan aplikasinya adalah tanda bahwa publik semakin paham arti penting data pribadi dan tak bersedia menukarkan privasinya untuk perusahaan seperti Facebook yang memanfaatkan data pengguna untuk bisnis.