Suara.com - Seorang lelaki anonim yang disebut sebagai X, dirawat di rumah sakit setelah menyuntikkan dirinya sendiri dengan cairan yang dibuat dari jamur ajaib. Pasalnya, jamur tersebut mulai tumbuh di pembuluh darahnya.
Dalam laporan kasus yang diterbitkan di Journal of Academy of Consultation-Liaison Psychiatry, lelaki berusia 30 tahun itu awalnya berusaha mengobati diri sendiri karena ketergantungan opioid dan depresi.
Para dokter pertama kali menyadarinya ketika ia dibawa ke UGD oleh keluarganya yang kebingungan.
Keluarga melaporkan bahwa X baru-baru ini berhenti minum obat yang diresepkan untuk gangguan bipolar tipe I, setelah itu ia mulai beralih antara kondisi pikiran depresi dan manik.
Baca Juga: 5 Bahan Makanan untuk Cegah Infeksi Jamur Vagina, Kunyit Salah Satunya
Selama periode tersebut, X memulai penelitian mandiri tentang efek terapi microdosing LSD dan psilocybin, suatu psikedelik alami yang dihasilkan oleh lebih dari 200 spesies jamur.
Sebelumnya, senyawa psilocybin telah dibuktikan dalam banyak percobaan dapat memiliki efek terapeutik, termasuk menghilangkan depresi berat serta kecemasan dan kekhawatiran eksistensial pada pasien yang sakit parah.
Namun, percobaan itu dibuktikan dalam uji coba terkontrol di mana obat tersebut diambil secara oral. Tetapi, X membuat "teh jamur" dengan menuangkan air mendidih ke jamur yang mengandung psilocybin yang larut dalam air.
Alih-alih meminumnya, X justru menyuntikkan cairan tersebut ke pembuluh darahnya.
Setelah injeksi, X mulai mengalami sejumlah masalah. Saat keluarganya menemukannya beberapa hari kemudian, ia menderita sakit kuning, diare, kebingungan yang parah, dan bahkan muntah darah.
Baca Juga: Makanan Pencegah Infeksi Jamur Vagina dan 4 Berita Kesehatan Lain
Organ-organnya juga mulai gagal berfungsi, termasuk ginjal dan paru-parunya. Detak jantungnya pun meningkat dan mengalami syok septik. Dengan kondisi seperti itu, X kemudian ditempatkan di Intensive Care Unit (ICU).
Dilansir dari IFL Science, Kamis (14/1/2021), dokter menemukan gumpalan yang terbentuk di darahnya dan membutuhkan penyelidikan serta perawatan lebih lanjut.
Tim ahli menjelaskan bahwa mereka mengambil kultur dari darah X dan menemukan bahwa spesies jamur yang telah disuntikkannya sekarang tumbuh di dalam darahnya.
Jamur yang tumbuh di dalam darah mungkin menyebabkan kebingungannya masih belum jelas, mengingat ada banyak kondisi kesehatan lain yang terjadi di tubuhnya saat itu.
"Tidak jelas apakah infeksi intravaskular aktif dengan jamur psikoaktif seperti Psilocybe cubensis dapat menyebabkan efek psikoaktif yang terus-menerus seperti yang terlihat dengan menelan spesies yang sama," tulis tim peneliti dalam laporan tersebut.
Kasus ini menyoroti kebutuhan untuk mendidik masyarakat tentang bahaya penggunaan narkoba dengan cara yang tidak diresepkan, mengingat meminum "teh jamur" adalah metode yang digunakan oleh beberapa pengguna narkoba.