Suara.com - Permasalahan yang terjadi pada game Cyberpunk 2077 buatan CD Projekt Red, kembali muncul. Kerugian konsumen karena banyaknya bug pada game, mengakibatkan pengembang akan didenda 10 persen dari total pendapatan tahunannya.
Mengutip IGN, Selasa (12/1/2021), Juru Bicara UOKiK atau Lembaga Persaingan dan Perlindungan Konsumen Polandia mengatakan bahwa mereka telah meminta pengembang untuk menjelaskan masalah yang terjadi pada Cyberpunk 2077, beserta tindakan yang diambil oleh mereka.
"Kami akan memeriksa bagaimana pengembang menyelesaikan masalah yang terjadi dalam game konsol itu. Kami juga meminta langkah apa yang akan diambil perusahaan, seperti ketidakpuasan konsumen hingga permintaan pengembalian dana," jelas juru bicara tersebut.
UOKiK kini masih menunggu penjelasan dari CD Projekt untuk memutuskan langkah yang diambil selanjutnya.
Baca Juga: Satu Pekan Terakhir, Jumlah Pemain di Steam Melesat Melebihi 25 Juta
Lembaga tersebut bisa saja mendenda perusahaan hingga 10 persen dari total pendapatan tahun keuangan terakhirnya.
Otoritas Polandia tersebut juga telah meminta pengembang untuk memberikan bonus digital bagi mereka yang sudah membeli game untuk konsol. Namun, keputusan ini masih belum mendapat informasi lebih lanjut.
CD Projekt Red sendiri menolak komentar mengenai keputusan otoritas Polandia tersebut.
Sebagaimana diketahui, Cyberpunk 2077 mengalami masalah besar pada performa saat dimainkan oleh pengguna konsol.
Akibatnya, PlayStation Store dan Microsoft Store memutuskan untuk menerima pengembalian dana yang diajukan para pembeli game tersebut.
Baca Juga: Ada Bug dan Pengembalian Dana, Cyberpunk 2077 Terjual 13 Juta Eksemplar
Tak hanya itu, Sony bahkan telah menghapus Cyberpunk 2077 dalam platform storenya. Pengembang CD Projekt juga digugat secara class action oleh para investor gamenya.