Suara.com - Kementerian Kesehatan Jepang mengumumkan telah menemukan varian baru virus Corona (Covid-19), setelah melakukan pemeriksaan terperinci terhadap empat pelancong yang tiba di negara itu dari Brasil.
Para pelancong dinyatakan positif varian tersebut saat berada di karantina di Bandara Haneda Tokyo.
Salah satu lelaki berusia 40-an, awalnya tidak menunjukkan gejala tetapi kemudian dirawat di rumah sakit setelah mengalami kesulitan bernapas.
Menurut pihak berwenang di Jepang, varian baru milik strain B.1.1.248 dan memiliki 12 mutasi.
Baca Juga: Perusahaan Jepang Kembangkan LED UV, Klaim 99,99% Dapat Bunuh Virus Corona
Salah satu mutasi tersebut juga terdapat pada varian Inggris dan Afrika Selatan yang baru-baru ini diidentifikasi, meningkatkan kekhawatiran bahwa varian baru di Jepang juga berpotensi lebih dapat ditularkan.
"Saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa varian baru yang ditemukan memiliki tingkat penularan tinggi," kata Takaji Wakita, Kepala Institut Penyakit Menular Nasional (NIID), seperti dikutip dari IFL Science, Selasa (12/1/2021).
Investigasi terperinci oleh NIID saat ini sedang dilakukan untuk memahami situasi dan menilai seberapa menular varian baru tersebut serta apakah vaksin saat ini masih bekerja.
Sebelumnya pada 7 Januari, Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, mengumumkan keadaan darurat selama satu bulan di Tokyo karena rekor infeksi baru yang tinggi di ibu kota.
"Situasi menjadi semakin meresahkan secara nasional dan kami merasakan krisis yang kuat," kata Perdana Menteri dalam sebuah penjelasan singkat.
Baca Juga: Darurat Pandemi, Masyarakat Jepang Tetap Rayakan Festival Hari Kedewasaan
Saat ini, Jepang telah melarang untuk sementara waktu masuknya warga negara asing dari negara tertentu dan mengetatkan pemeriksaan di bandara untuk siapa pun, yang bepergian karena kekhawatiran bahwa varian baru mungkin dapat menyebar dengan cepat.
Jika itu terjadi, hal tersebut dapat menyebabkan aturan yang lebih ketat di Jepang, serupa dengan yang saat ini dialami Inggris untuk mencoba mencegah penyebaran.