Serpihan Sriwijaya Air SJ182 Dibawa Arus ke Pesisir Utara Tangerang

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 11 Januari 2021 | 21:39 WIB
Serpihan Sriwijaya Air SJ182 Dibawa Arus ke Pesisir Utara Tangerang
Kapal Basarnas KN SAR Wisnu melakukan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merekomendasikan evakuasi dan pencarian serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ke arah Timur Tenggara.

"Dari hasil simulasi komputer, puing-puing dan potongan jasad akan terbawa arah arus ke Timur Tenggara. Sehingga area evakuasi diarahkan ke daerah tersebut," kata Kepala Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai (BTIPDP) BPPT Widjo Kongko, Senin malam (11/1/2021).

Rekomendasi itu didasarkan pada hasil simulasi hidrodinamika dan sebaran partikel serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang dilakukan BTIPDP BPPT.

Berdasarkan hasil kaji cepat dari BPPT, hasil pemodelan hidrodinamika yang telah terkalibrasi menunjukkan arus dominan ke arah Tenggara dengan kecepatan kurang dari 0,2 meter per detik. Dari hasil pemodelan particle tracking, arah pergerakan serpihan diperkirakan dominan ke arah timur dan tenggara.

Baca Juga: Kemenhub: Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Laik Terbang

Dalam dua hari ke depan sampai dengan 12 Jan 2021, debris diperkirakan ke arah Timur-Tenggara dan berpotensi menuju ke daerah pesisir utara Kabupaten Tangerang.

Untuk pemodelan pergerakan debris yang lebih akurat, Widjo menuturkan dibutuhkan data lapangan berupa posisi dan waktu ditemukannya serpihan dan atau jasad pada saat pencarian atau evakuasi.

BPPT khususnya BTIPDP diberi tugas untuk melaksanakan Kaji Cepat Simulasi Hidrodinamika dan Sebaran Partikel Serpihan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di sekitar kawasan terjadinya kecelakaan.

Kajian tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi hidrodinamika, khususnya kondisi kecepatan dan arah arus di sekitar lokasi kejadian beberapa hari ke depan.

Di samping itu, kajian juga dapat memperkirakan area pergerakan partikel akibat proses hidrodinamika (arus pasang surut) dan akibat angin di kawasan tersebut. [Antara]

Baca Juga: Menhub: Pihak keluarga Minta Korban SJ182 Dimakamkan di Daerah Asal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI