Suara.com - Para ilmuwan menemukan spesies kadal yang disebut naga hutan Boyd (Lophosaurus boydii), mampu mengubah jenis kelaminnya dari betina menjadi jantan untuk pertama kalinya.
Awalnya, SEA LIFE Aquarium Melbourne di Australia memiliki satu naga hutan Boyd jantan dan dua betina.
Tak lama setelah naga hutan Boyd jantan mati, penjaga melihat perubahan tak biasa pada salah satu betina.
Setelah melakukan pengamatan, petugas menyimpulkan bahwa itu adalah perubahan jenis kelamin, sesuatu yang tidak pernah disaksikan sebelumnya pada reptil dewasa.
Naga hutan Boyd adalah kadal arboreal kecil yang hidup di hutan hujan Queensland utara.
Baca Juga: Toko Ini Jual Kue dengan Topping Kadal dan Kecoak, Berani Coba?
Naga hutan Boyd yang telah berganti kelamin sebelumnya kawin dengan jantan dan bertelur sehingga dipastikan hewan itu adalah betina.
Tetapi, kini kadal itu sudah berhenti memproduksi telur dan mengembangkan ciri fisik naga hutan Boyd jantan, termasuk munculnya testis.
Penjaga mengatakan bahwa kedua betina itu memiliki persaingan yang kuat selama bertahun-tahun, meskipun salah satunya dominan.
"Hal pertama yang memperingatkan kami akan perubahan adalah keduanya mulai tampak akur, duduk di cabang yang sama-sama alih-alih di tempat yag berlawanan, dan saling menatap," kata Tom Fair, penjaga di SEA LIFE Aquarium Melbourne, seperti dikutip dari IFL Science, Senin (11/1/2021).
Perubahan kelamin kemungkinan akibat kematian jantan atau perpindahan ke kandang baru, pada sekitar waktu yang sama.
Baca Juga: Anak Kambing Berkaki Dua Bikin Geger Warga Ponorogo
Namun, penjaga lainnya mengamati naga hutan Boyd yang dominan itu mulai tumbuh lagi, setelah sebelumnya mencapai berat badan khas betina sekitar 100 gram.
Selain itu, jambul kadal itu pun menebal, menunjukkan perbedaan utama yang terlihat antara jantan dan betina pada spesies ini.
Meski prosesnya lambat, naga hutan Boyd yang berubah kelamin itu kini mencapai 160 gram, berat khas jantan.
"Kami melakukan pemeriksaan ultrasound untuk menentukan organ reproduksi mana yang ada. Anehnya, kami menemukan bahwa tidak ada lagi jaringan ovarium dan testis yang matang telah berkembang," tambah Fair.
Pihak akuarium tidak memiliki sumber daya untuk menyelidiki genetika hewan tersebut untuk menganalisis, apakah itu spesies dengan kromosom tidak biasa atau apakah itu respons berevolusi.