Suara.com - Aplikasi perpesanan Signal dilaporkan mengalami lonjakan signifikan dalam dalam pendaftaran pengguna baru. Dalam tweetnya, Signal menyatakan banyak penundaan dalam pemberian kode verifikasi kepada mereka yang baru mendaftar ke platformnya.
"Kode verifikasi saat ini tertunda di beberapa penyedia karena begitu banyak pengguna baru yang mencoba untuk bergabung dengan Signal saat ini," tulis Signal dalam tweetnya, Jumat (8/1/2021).
Untuk mengatasinya, kini Signal telah bekerja sama dengan operator untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin.
"Semua orang harus dapat mendaftar tanpa penundaan lagi. Terima kasih kepada semua operator yang telah melakukan berbagai cara sehingga orang dapat terus beralih," tambah Signal.
Baca Juga: Catat: Beda Kebijakan Privasi Data WhatsApp, Facebook, Signal, dan Telegram
Lonjakan ini bermula dari tweet CEO Tesla, Elon Musk kepada pengikutnya di Twitter untuk beralih dari WhatsApp ke Signal. Hal itu terjadi karena ia memprotes kebijakan baru WhatsApp yang membagikan data pengguna ke aplikasi induk perusahaannya, Facebook.
Kebijakan baru itu berisi pengumuman bahwa para pengguna harus menyetujui kebijakan yang diajukan pihak WhatsApp. Jika mereka tidak setuju, maka aplikasi akan menangguhkan akun mereka pada 8 Februari 2021.
Mengutip NDTV, Minggu (10/1/2021), Signal adalah aplikasi perpesanan yang berfokus pada privasi dan digunakan secara luas oleh jurnalis, pakar keamanan, dan akademisi di seluruh dunia. Layanan Signal juga mendukung enkripsi end-to-end seperti yang diterapkan WhatsApp.
Hingga 9 Januari, Signal mengunggah tweet yang menyatakan bahwa platformnya telah terdaftar sebagai aplikasi gratis teratas di App Store wilayah India, Austria, Prancis, Finlandia, Jerman, Hong Kong, dan Swiss.
Baca Juga: Privasi Data Pengguna Bisa Diakses Facebook, Begini Penjelasan WhatsApp