Twitter Tutup Akun Donald Trump Selamanya

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 09 Januari 2021 | 10:21 WIB
Twitter Tutup Akun Donald Trump Selamanya
Presiden Amerika Serikat Donald Trump . [Foto / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Twitter, pada Jumat (8/1/2021) akhirnya menutup akun Donald Trump selamanya. Keputusan itu diambil setelah pada Kamis, akun Twitter Trump yang punya lebih dari 88 juta follower itu diblok sementara selama 12 jam.

Dalam penjelasannya Twitter mengatakan bahwa akun Donald Trump itu dihapus permanen karena diyakini telah menghasut terjadinya tindak kekerasa, demikian dilansir dari CNN.

"Setelah mereview beberapa tweet terbaru dari akun @realDonaldTrump dan memeriksa konteksnya, kami memutuskan untuk menutup secara permanen akun tersebut karena ada risiko memicu kekerasan," tulis Twitter.

"Dalam konteks terjadinya peristiwa mengerikan pekan ini, kami sudah memperingatkan bahwa jika (Trump) kembali melakukan pelanggaran, maka langkah inilah (penutupan permanen) yang akan kami ambil," lanjut Twitter.

Baca Juga: Staf Istana Buckingham Dipenjara karena Curi Album Berisi Foto Donald Trump

Saat dilarang sementara pada Kamis, Twitter mengatakan Trump telah melakukan penghasutan dan merayakan kekerasan saat ribuan pendukung fanatiknya menyerbut Ibu Kota Washington DC dan merusak gedung DPR.

Setelah itu, Twitter memperingatkan Trump bahwa sekali lagi pelanggaran dilakukan, maka akun pribadi sang presiden akan ditutup permanen.

Penutupan permanen akun Donald Trump pada Jumat dilakukan karena dua cuitan yang dia sebar beberapa jam setelah akunnya diaktifkan kembali oleh Twitter.

Cuitan yang pertama dinilai adalah bentuk dukungan, pembelaan, dan dorongan Trump terhadap mereka yang masih percaya bahwa sang petahana memenangi pemilihan umum. Pemenang pemilu AS pada November 2020 kemarin adalah Joe Biden.

Cuitan kedua adalah tentang Trump yang tidak akan menghadiri pelantikan Biden pada 20 Januari mendatang. Menurut Twitter itu adalah tanda bahwa Trump masih terus menyebar rumor bahwa pemilu kemarin tak sah dan bahwa pelantikan Biden tidak aman serta akan jadi sasaran serangan kekerasan.

Baca Juga: Usai Insiden Rusuh di Capitol, Trump Akui Biden Presiden

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI