Ilmuwan: Karantina Kurang dari 14 Hari, Ide Buruk

Jum'at, 08 Januari 2021 | 10:30 WIB
Ilmuwan: Karantina Kurang dari 14 Hari, Ide Buruk
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan mengatakan bahwa melakukan karantina setelah terpapar virus Corona (Covid-19) kurang dari 14 hari, bisa menjadi ide buruk.

Pasalnya, dalam penelitian baru menunjukkan Covid-19 masih dapat ditularkan antara 7 hingga 14 hari setelah seseorang sakit.

Hal terbaik yang harus dilakukan adalah tetap melakukan karantina selama dua minggu penuh.

Sebelumnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mempersingkat masa karantina menjadi tujuh hingga 10 hari, jika seseorang menerima hasil tes negatif pada hari ke-5 atau setelahnya.

Baca Juga: Pengukuran Baru, Ilmuwan Setuju Alam Semesta Berusia 13,8 Miliar Tahun

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Namun, studi baru menunjukkan bahwa masih ada beberapa risiko penyakit ini ditularkan pada minggu kedua setelah orang tersebut pertama kali sakit.

Laporan Mingguan Morbiditas dan Mortalitas baru oleh CDC mempelajari 185 orang yang melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi Covid-19.

CDC menemukan bahwa satu dari lima kontak ini akan menjadi bergejala atau menerima hasil tes Covid-19 positif antara hari ke-7 dan 14 setelah orang di rumah jatuh sakit, meskipun tampaknya tidak terkena infeksi pada minggu pertama.

"Di antara orang yang terpapar Covid-19 di rumah yang tidak menunjukkan gejala dan memiliki hasil tes laboratorium negatif selama 7 hari setelah timbulnya gejala pada pasien indeks, 19 persen mengalami gejala atau menerima hasil tes positif pada minggu berikutnya," tulis laporan tersebut.

Dengan kata lain, seseorang mungkin terlihat menghindari virus pada minggu pertama tetapi masih dapat terinfeksi pada minggu kedua.

Baca Juga: Pertama Kalinya, Jerapah Kerdil Ditemukan di Alam Liar

Walau begitu, sulit untuk mencapai keseimbangan yang tepat dalam hal pengendalian virus di tingkat populasi.

Meskipun otoritas kesehatan ingin mengurangi penyebaran Covid-19 sebanyak mungkin, mereka menyadari bahwa karantina selama dua minggu mungkin tidak dapat dilakukan bagi orang-orang yang perlu kembali bekerja atau memiliki tanggung jawab lain.

"Karantina yang lebih pendek setelah seseorang di rumah terpapar Covid-19 mungkin lebih mudah dipatuhi tetapi menimbulkan risiko penularan selanjutnya," kata para ilmuwan dalam penelitian tersebut, dilansir dari IFL Science, Jumat (8/1/2021).

Menurutnya, orang yang dibebaskan dari karantina sebelum 14 hari harus terus menghindari kontak dekat dan memakai masker saat berada di sekitar orang lain hingga 14 hari setelah paparan terakhir mereka.

Secara umum diperkirakan orang dengan Covid-19 ringan atau sedang tidak lagi menular 10 hari setelah gejala pertama kali muncul.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Untuk kasus Covid-19 yang parah, itu meningkat menjadi tidak lebih dari 20 hari. Ada kemungkinan bahwa beberapa orang masih meninggalkan jejak virus hingga tiga bulan setelah pemulihan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI