Sasaran Empuk, Pengamat Minta Lebih Waspada Email Spam

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 08 Januari 2021 | 05:30 WIB
Sasaran Empuk, Pengamat Minta Lebih Waspada Email Spam
Ilustrasi email (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama pandemi Covid-19, semua orang mengalami perubahan pola kerja, salah satunya dengan bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Kondisi ini menimbulkan berbagai tantangan, seperti keamanan data.

Sebagaimana melansir laman Antara, Jumat (8/1/2021), Country Manager Trend Micro Indonesia, Laksana Budiwiyono, mengutip laporan Turning The Tide, memperkirakan serangan siber tahun ini beralih ke jaringan rumah, bukan lagi jaringan perusahaan.

Alasannya, beberapa karyawan yang memegang data penting perusahaan bekerja menggunakan jaringan rumah, yang umumnya tidak memiliki proteksi sekuat jaringan perusahaan.

"Akses dari rumah jika tidak terproteksi dengan baik, risikonya tinggi," kata Laksana saat jumpa pers virtual, Kamis (7/1/2021).

Baca Juga: Tips Antisipasi Ancaman Siber di Tahun 2021

Ilustrasi perlindungan data pribadi. [Shutterstock]
Ilustrasi perlindungan data pribadi. [Shutterstock]

Salah satu celah masuk serangan siber saat bekerja dari rumah adalah melalui email. Peretas memanfaatkan situasi pandemi virus corona untuk menyebarkan email yang berkaitan dengan Covid-19 agar korban tertarik melihatnya.

Trend Micro menemukan pada kuartal ketiga 2020, Indonesia mendapat serangan email spam yang berkaitan dengan Covid-19 sebanyak 11.889, tertinggi di Asia Tenggara.

Padahal saat ini, email merupakan salah satu alat yang penting dalam perturakan data ketika bekerja dari jarak jauh.

Berkirim data yang dulu dilakukan dengan bantuan flash disk USB, kini digantikan melalui email.

"Sekarang, email yang dominan," kata Laksana.

Baca Juga: Waspada! Cloud Hingga Jaringan Rumah, Ini Prediksi Kejahatan Siber 2021

Laksana melihat penting bagi karyawan yang bekerja dari rumah untuk memahami langkah keamanan dasar untuk melindungi email, yaitu tidak membuka kiriman yang mencurigakan atau dari orang yang tidak dikenal.

Karyawan, sebelum membuka email, perlu memahami apakah informasi yang dikirimkan berkaitan dengan pekerjaan dan apakah mengenal pengirim.

Perusahaan juga didorong untuk memberikan pelatihan kepada karyawan mengenai cara menjaga keamanan ketika bekerja dari rumah, misalnya melarang menggunakan perangkat pribadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI