Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa gempa Aceh bermagnitudo 5 pada Kamis pagi (7/1/2021) memiliki tujuh fakta unik yang masih berkaitan dengan dua gempa lain di Tanah Air pada hari yang sama.
Daryono, Kordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, dalam paparannya di Youtube, menjelaskan bahwa fakta-fakta unik gempa Aceh yang berpusat di dekat Sabang itu memiliki beberapa indikator yang mirip dengan gempa Teluk Tomini yang bermagnitudo 6,2 dan gempa Bengkulu yang punya magnitudo 5,7.
Fakta pertama, jelas dia, gempa Sabang didahului oleh gempa Bengkulu pada pukul 00.28 WIB dan disusul gempa Teluk Tomini di Sulawesi yang terjadi pukul 3.59 WIB. Gempa Sabang sendiri terjadi pada pukul 8.27 WIB.
"Gempa Aceh juga berpusat di laut, seperti gempa Bengkulu dan gempa Teluk Tomini," beber dia.
Baca Juga: Tiga Gempa Bumi di Atas 5 SR Goncang Indonesia hingga Siang Ini
Episenter gempa Aceh terletak pada koordinat 6,26 LU dan 94,18 BT tepatnya di laut pada jarak 132 km arah Barat Laut Kota Sabang, pada kedalaman 64 km.
Ketiga, gempa Aceh dipicu aktivitas subduksi lempeng, sama juga seperti pada gempa Bengkulu dan gempa Teluk Tomini sebelumnya. Berdasarkan analisis episenter dan kedalaman, gempa Aceh tergolong dalam gempa menengah akibat adanya deformasi batuan pada slab Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa Aceh memiliki mekanisme sumber pergeseran naik (thrust fault) sama seperti pada gempa Bengkulu dan Gempa Teluk Tomini. Ketiganya memiliki mekanisme sumber pergeseran naik.
Kelima, sama seperti gempa Bengkulu dan gempa Teluk Tomini, guncangan pada gempa Aceh dirasakan oleh masyarakat pada skala guncangan II-III MMI. Gempa terasa di Banda Aceh dan Sabang.
Fakta keenam ketiga gempa bumi kuat pada pagi tadi, meskipun berpusat di laut, tetapi tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga: Tak Cuma Gorontalo, Gempa Magnitudo 5,8 Juga Guncang Bengkulu
Terakhir berdasarkan hasil monitoring BMKG diketahui bahwa gempa Aceh, gempa Teluk Tomini, dan gempa Bengkulu belum diikuti aktivitas gempa susulan (aftershock).