Suara.com - Pandemi virus Corona (Covid-19) dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber dan Indonesia mengalami kejahatan siber yang sangat tinggi.
Menurut laporan Trend Micro, pada kuartal ketiga tahun 2020 terdeteksi serangan malware yang berkaitan dengan Covid-19 sebanyak 11.088.
Jumlah tersebut menjadikan Indonesia menjadi negara dengan peringkat serangan malware pertama di dunia.
Selain itu, serangan email spam yang memanfaatkan Covid-19 juga terjadi cukup banyak di Indonesia.
Baca Juga: PeduliLindungi Disebut Rawan Phising, Ini Jawaban Kominfo
Trend Micro mendeteksi sebanyak 11.889 serangan, membuat Indonesia duduk di peringkat satu se-Asia Tenggara dalam kategori serangan email spam berkaitan dengan Covid-19.
Serangan-serangan tersebut terjadi akibat peralihan pekerjaan kantoran menjadi rumahan atau bekerja dari rumah.
"Dengan tingginya angka kejahatan siber yang terjadi di tahun 2020, diprediksi tahun 2021 pun para pelaku kejahatan siber akan semakin menargetkan jaringan rumah sebagai jalur utama," kata Laksana Budiwiyono, Country Manager untuk Trend Micro Indonesia, dalam acara virtual, Kamis (7/1/2021).
Kejahatan siber akan terus mengikuti kemana uang berada dan mencari imbalan baik atas aksinya.
Baik perusahaan ataupun tim keamanan diharapkan harus tetap gesit dan waspada agar selalu berada beberapa langkah di depan para pelaku kejahatan.
Baca Juga: BSSN Sebut Serangan Siber Bisa Timbulkan Kerugian Ekonomi