Merger Tokopedia dan Gojek Tak Akan Ciptakan Monopoli

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 06 Januari 2021 | 23:02 WIB
Merger Tokopedia dan Gojek Tak Akan Ciptakan Monopoli
Co-Founder sekaligus CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, di Jakarta, Rabu (19/6/2019). [Suara.com/Tivan Rahmat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai rencana merger dua startup berstatus decacorn dan unicorn yaitu Gojek dan Tokopedia tidak akan menciptakan monopoli di pasar digital Indonesia.

Piter menyatakan merger antara Gojek dan Tokopedia merupakan langkah strategis dan taktis karena aksi ini dilakukan oleh dua entitas bisnis yang memiliki segmen usaha berbeda. Gojek berfokus pada bisnis ride-hailing sedangkan Tokopedia mengoptimalkan pasar e-commerce.

"Merger itu (Gojek-Tokopedia) jika terwujud tidak akan menciptakan monopoli. Mereka berada disegmen bisnis yang berbeda. Justru ini akan saling melengkapi dan itu strategi yang sangat taktis dalam menghadapi pandemi ini,” kata Piter dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (5/1/2021).

Tak hanya itu, Piter mengatakan hadirnya perusahaan baru hasil merger ini tidak akan menciptakan barrier to entry yang tinggi bagi potensi masuknya pemain baru baik yang akan menggarap ceruk pasar baru atau berkompetisi di bidang sama dengan perusahaan hasil gabungan Gojek dan Tokopedia.

Baca Juga: Gojek dan Tokopedia Dikabarkan Akan Merger

Ia menjelaskan dalam bisnis berbasis digital seperti Gojek dan Tokopedia barrier to entry yang biasanya membayangi setiap aksi merger perusahaan itu kelihatannya relatif rendah.

Menurutnya, meskipun mereka akan menjadi market leader dan memiliki market share yang cukup besar namun hal tersebut tidak akan memicu persaingan tidak sehat.

"Sekarang saja meskipun keduanya sudah besar kita masih bisa melihat adanya pemain sejenis yang menggarap segmen tertentu,” ujarnya.

Piter optimis bahwa aksi merger dua start up ini akan mampu membawa banyak manfaat terutama bagi pertumbuhan UMKM dan pasar digital Indonesia.

Hal tersebut didukung oleh fakta bahwa kedua perusahaan yang memiliki valuasi masing-masing 10,5 miliar dolar AS dan 7,5 miliar dolar AS itu selama ini selalu mendukung pertumbuhan UMKM melalui berbagai lini bisnis yang dioperasikannya. [Antara]

Baca Juga: Gojek Beli 22 Persen Saham Bank Jago

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI