Permintaan Ponsel 5G di 2021 Diprediksi Lebih dari 500 Juta Unit

Rabu, 06 Januari 2021 | 22:37 WIB
Permintaan Ponsel 5G di 2021 Diprediksi Lebih dari 500 Juta Unit
Oppo Reno5 5G akan turut diluncurkan bersama Reno5 reguler di Indonesia. [Oppo Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Permintaan ponsel 5G dianggap makin tinggi hingga akhir tahun 2021. Diperkirakan produksi ponsel 5G bakal tembus lebih dari 500 juta unit.

Dilaporkan Bloomberg, Rabu (5/1/2021), produsen kapasitor keramik terbesar untuk smartphone, Murata Manufacturing memperkirakan permintaan perangkat makin tinggi di tahun 2021.

Presiden Murata, Norio Nakajima bahkan mengakui para pekerjanya tidak mengambil cuti liburan karena mereka bekerja demi memenuhi pesanan yang meningkat.

"Saya berharap pesanan akan turun pada bulan Februari atau Maret," jelas Nakajima.

Baca Juga: Qualcomm Luncurkan Snapdragon 480 untuk Ponsel 5G Murah

Permintaan tinggi ini diperkirakan muncul dari produsen besar smartphone seperti Apple, Samsung Electronics, hingga pesaing dari China seperti Xiaomi, Oppo, dan Vivo.

Mereka berlomba-lomba untuk mengamankan komponen kapasitor dari Murata untuk perangkat selanjutnya. Norio mengaku, para produsen smartphone ini juga berharap dapat mengisi kekosongan yang ditinggalkan Huawei karena sanksi dari Amerika Serikat.

"Para pembuat smartphone ini bersaing untuk mendapatkan kapasitas pasokan kami setelah ditinggalkan oleh Huawei. Saya tidak yakin berapa banyak yang kapasitor yang mendukung perkiraan produksi ponsel mereka," kata Nakajima.

Murata sendiri merupakan pemimpin global dalam penyedia kapasitor keramik multilayer. Barang tersebut digunakan untuk mengatur aliran listrik di papan sirkuit pada perangkat elektronik, mulai dari smartphone hingga mobil.

"Industri ini sudah memproduksi untuk 300 juta unit smartphone 5G selama tahun fiskal ini. Saya memperkirakan akan meningkat menjadi setidaknya 500 juta di tahun fiskal berikutnya," papar Nakajima.

Baca Juga: Ponsel 5G Nokia Bakal Masuk Indonesia

Analis menilai sikap Nakajima terlalu konservatif. Hideki Yasuda selaku peneliti di Ace Research Institute tidak mengharapkan permintaan dari Apple atau produsen smartphone lainnya turun di tahun ini.

Menurut Yasuda, permintaan tinggi dikarenakan adanya dorongan konsumen yang lebih kuat untuk ponsel 5G. Smartphone yang dirilis tahun ini juga akan kompatibel dengan frekuensi yang lebih luas, yang juga berdampak pada kebutuhan komponen buatan Murata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI