Suara.com - Misi Tianwen-1 milik China yang terdiri dari pengorbit dan penjelajah, sedang menuju Planet Merah dan bersiap memasuki orbit pada 10 Februari mendatang.
Menurut Badan Antariksa Nasional China (CNSA), Tianwen-1 telah berada di luar angkasa selama hampir 24 minggu dan berada sekitar 130 juta kilometer dari Bumi serta 8,3 juta kilometer dari Mars.
CNSA melaporkan semua sistem bekerja secara normal. Tianwen-1 akan berada sekitar 190 juta kilometer dari Bumi ketika wahana antariksa itu tiba di orbit Mars, setelah menempuh perjalanan sekitar 470 juta kilometer.
Jarak tersebut akan membuat penundaan komunikasi sekitar 10 menit antara para ahli di Bumi dan Tianwen-1 sehingga kontrol pesawat luar angkasa secara real time tidak dimungkinkan. Wahana itu perlu menjalankan perintahnya sendiri.
Baca Juga: Kisah Luar Angkasa Paling Bersejarah Sepanjang 2020
Menurut Li Zhencai, wakil komandan proyek penyelidikan Mars Tianwen-1 dengan China Academy of Space Technology (CAST), yang membuat pesawat luar angkasa tersebut mengatakan bahwa persiapan untuk memasuki orbit Mars sedang dilakukan.
"Kami berencana untuk menyelesaikan semua perintah dan latihan bersama dengan Pusat Kontrol Dirgantara Beijing sebelum 24 Januari. Manuver koreksi lintasan keempat harus dilakukan untuk memastikan pesawat akan memasuki jalur orbit Mars," kata Li, seperti dikutip dari Space.com, Rabu (6/1/2021).
Setelah memasuki orbit, Tianwen-1 akan mulai mempersiapkan upaya pendaratan penjelajah. Pengorbit akan mulai mencitrakan calon lokasi pendaratan utama di dalam cekungan Utopia Planitia, di sebelah selatan lokasi pendaratan Viking 2 NASA.
Namun, CNSA mengatakan, persiapan untuk upaya itu akan memakan waktu dan kemungkinan pendaratan tidak akan dilakukan hingga Mei.
Nantinya, penjelajah misi yang bertenaga surya tersebut akan menyelidiki karakteristik permukaan tanah dan potensi distribusi air-es, dengan menggunakan instrumen Subsurface Exploration Radar.
Baca Juga: Butuh Tambahan 1 Miliar Dolar AS, NASA dan Eropa Akan Ambil Sampel Mars
Penjelajah juga akan menganalisis komposisi material permukaan dan karakteristik iklim Mars serta lingkungan di permukaan.
Tianwen-1 merupakan satu dari tiga pesawat luar angkasa yang melakukan pendekatan ke Planet Merah. Sebelumnya, Uni Emirat Arab juga meluncurkan misi Hope yang akan mencapai Mars pada 9 Februari mendatang. Sementara penjelajah Perseverance NASA akan melakukan upaya pendaratan di Mars pada 18 Februari.
Meski China telah beberapa kali mendaratkan misi di Bulan, namun Tianwen-1 adalah misi antarplanet independen pertama China yang mendarat di Mars, memberikan tantangan baru yang lebih besar mengingat atmosfer dan medan gravitasi Planet Merah yang berbeda.