"Untuk menganalisis jenis mikroplastik, kami menggunakan random forest algorithms untuk pertama kalinya dalam studi ini. Ini memungkinkan kami untuk mengevaluasi data dengan cepat, secara otomatis, dan dapat diandalkan," kata Dr Martin Loder, salah satu penulis studi tersebut, seperti dikutip dari IFL Science, Rabu (6/1/2021).
Sayangnya, penelitian ini tidak menilai risiko kesehatan akibat menelan mikroplastik. Masih banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk memahami dampak mengonsumsi mikroplastik bagi kesehatan manusia.