Cegah Konflik Luar Angkasa, Ilmuwan Minta Semua Negara Patuhi Aturan

Selasa, 05 Januari 2021 | 12:30 WIB
Cegah Konflik Luar Angkasa, Ilmuwan Minta Semua Negara Patuhi Aturan
Ilustrasi luar angkasa. (Pixabay/Free-Photos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Donald Trump mengatakan, pada 2019 bahwa luar angkasa adalah domain perang baru dan diikuti oleh pembentukan Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat, sebagai komitmen dominasi negaranya di luar angkasa.

Negara lainnya yang merasa takut dengan percepatan perlombaan senjata di luar angkasa khawatir dengan hal itu.

Pada pertemuan terakhir Komite Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Penggunaan Luar Angkasa yang Damai, banyak negara menyatakan dengan waspada bahwa mencegah konflik di luar angkasa dan menjaga luar angkasa agar tetap tenang telah menjadi hal lebih penting dari sebelumnya.

Terpilihnya Joe Biden dan Kamala Harris sebagai presiden dan wakil presiden Amerika Serikat berikutnya, menunjukkan adanya harapan.

Desain logo Angkatan Luar Angkasa AS diledek netizen. (Dok. Twitter/Donald Trump)
Desain logo Angkatan Luar Angkasa AS diledek netizen. (Dok. Twitter/Donald Trump)

Masa depan antariksa mungkin lebih mirip dengan peluncuran misi SpaceX Crew-1 NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional baru-baru ini.

Pemerintahan Biden-Harris tampak lebih tertarik pada kerja sama internasional dalam luar angkasa. Sejak 1967, aktivitas manusia di luar angkasa telah dipandu oleh prinsip-prinsip yang diterima secara universal, tertanam dalam Perjanjian Luar Angkasa.

Itu memastikan bahwa tidak akan ada konflik militer di luar angkasa dan eksplorasi serta penggunaan luar angkasa untuk kepentingan semua negara.

Di sisi lain, perang luar angkasa tidak akan memiliki pemenang yang jelas. Dalam arena yang kompleks dan digunakan bersama secara global seperti luar angkasa, negara-negara harus mematuhi aturan yang diterima dan praktik yang ditetapkan.

Dilansir dari Space.com, Selasa (5/1/2021), Amerika Serikat memiliki keunggulan ilmiah dan teknologi yang besar.

Baca Juga: Siap-siap! 2 Misi Baru Jelajahi Matahari telah Disetujui NASA

Alih-alih mencoba menjadi dominasi, Amerika Serikat dapat melayani dunia dan negaranya sendiri dengan lebih memfokuskan kepemimpinannya pada pemanfaatan luar angkasa untuk semua umat manusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI