Suara.com - Beberapa hari terakhir ini publik digegerkan dengan penemuan seaglider atau yang dikenal drone kapal selam atau drone bawah laut China. Apa itu seaglider? Serta bagaimana kegunaan seaglider? Simak penjelasannya di bawah ini.
TNI Angkatan Laut (AL) telah mengamankan alat mencurigakan yang menyerupai rudal di perairan Selayar, Sulawesi Selatan. Alat tersebut merupakan sebuah seaglider yang bergerak di lautan yang diduga milik China.
Seaglider tersebut ditemukan oleh nelayan pada tanggal 26 Desember 2020 pada pukul 07.00 WITA silam. Seaglider yang ditemukan tersebut terbuat dari alumunium dan memiliki sayap yang berukuran 50 centimeter, antena sepanjang 93 centimeter, bodi dengan panjang 225 centimeter dan dilengkapi benda mirip dengan kamera.
Seaglider disebut-sebut sebagai drone laut mata-mata yang dapat digunakan untuk kegiatan industi dan pertahanan negara. Kini seaglider yang ditemukan nelayan tersebut tengah dibawah ke Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) untuk ditindak lebih lanjut. Lantas apa itu Seaglider dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Juga: Rahasia Segitiga Masalembu di balik Serbuan Drone Laut Tiongkok
Apa itu Seaglider?
Seaglider adalah deep-driving Autonomous Underwater Vehicle (AUV) yang merupakan sebuah alat bawah air yang bergerak tanpa awak yang digunakan untuk mengambil data oseanografi di lautan. Seaglider dilengkapi dengan sensor pemantau suhu, salinitas, arus dan kondisi laut.
Fungsi Seaglider adalah untuk mengambil data oseanografi di lautan baik untuk kepentingan militer atau industri. Melalui sensor-sensor yang dimiliki Seaglider, data oseanografi yang diperoleh lebih lengkap. Seaglider juga berguna untuk menciptakan gambaran lebih jelas kondisi yang terjadi di lautan yang tidak dapat dideteksi satelit maupun kapal.
Setelah seaglider merekam seluruh informasi di lautan, alat ini akan naik ke permukaan. Selama dipermukaan,laut, data yang telah dikumpulkan seaglider akan dikirim melalui satelit untuk diteruskan ke pusat kendali kemudian seaglider dapat beroperasi kembali di dalam air.
Baca Juga: Serbuan Drone Laut Tiongkok dan Rahasia Segitiga Masalembu
Seaglider dapat bertahan berbulan-bulan hingga 2 tahun lamanya di lautan. Seaglider juga beroperasi di tempat yang sulit untuk dijangkau oleh manusia karena alat ini tidak bisa dideteksi oleh satelit.
Alat ini didesain dapat beroperasi pada kedalaman hingga 1000 hingga 2000 meter. Kecepatan Seaglider dapat mencapai 1000 knot di bawah permukaan laut.
Selain itu, Seaglider dapat bekerja dalam hampir di semua keadaan laut dan kondisi cuaca seperti badai sekalipun. Seaglider bisa digunakan untuk keperluan industri maupun pertahanan negara dan berbagai misi untuk Angkatan Laut, Lembaga pemerintahan maupun organisasi penelitian.
Demikian penjelasan tentang apa itu Seaglider, fungsi, kegunaan hingga karakteristiknya. Semoga informasi ini bermanfaat.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat